Sahabat, hati adalah pusat kehidupan ruhani manusia. Ketika hati sehat, ia memancarkan kebaikan, ketenangan, dan ketaatan. Namun, jika hati rusak atau bahkan mati, seseorang akan sulit membedakan antara yang baik dan buruk. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, Rasulullah saw. bersabda:
“Ketahuilah bahwa di dalam tubuh terdapat segumpal daging. Jika ia baik, maka baiklah seluruh tubuh, dan jika ia rusak, maka rusaklah seluruh tubuh. Ketahuilah bahwa ia adalah hati.”
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk mengenali tanda-tanda hati yang telah mati agar dapat segera memperbaikinya sebelum terlambat. Berikut tanda-tandanya:
1. Sibuk dengan Aib Orang Lain
Abu Hatim rahimahullah berkata dalam kitab Roudhotul Uqolu’:
“Barangsiapa yang sibuk dengan aib orang lain daripada sibuk dengan aibnya sendiri, maka hatinya menjadi buta dan badannya menjadi lelah, serta sulit baginya meninggalkan sesuatu yang sebenarnya itu merupakan aibnya sendiri.”
Orang yang hatinya mati sering kali lebih fokus mencari kesalahan orang lain daripada introspeksi diri. Mereka lupa bahwa semua manusia memiliki kekurangan dan bahwa memperbaiki diri jauh lebih utama daripada menghakimi orang lain.
2. Tidak Lagi Tersentuh oleh Ayat-Ayat Allah
Hati yang mati tidak lagi merasakan getaran saat mendengar atau membaca ayat-ayat Allah. “Maka celakalah mereka yang hatinya telah mengeras untuk mengingat Allah. Mereka itu berada dalam kesesatan yang nyata.” (Q.S. Az-Zumar: 22).
Ketika hati tidak lagi tersentuh oleh nasihat atau peringatan, itulah tanda bahwa hati tersebut telah mati dan membutuhkan perbaikan yang mendalam.
Baca Juga: Inilah Wanita yang Tidak Akan Dilihat Allah di Akhirat
3. Merasa Nyaman dengan Maksiat
Hati yang mati tidak lagi merasa bersalah ketika berbuat dosa. Bahkan, ia merasa tenang dan bangga dengan perbuatannya. Naudzubillah!
“Seorang mukmin melihat dosanya seperti orang yang duduk di bawah gunung, khawatir gunung itu akan runtuh menimpanya. Sedangkan orang yang fajir melihat dosanya seperti seekor lalat yang hinggap di hidungnya lalu diusir begitu saja.” (H.R. Al-Bukhari).
4. Tidak Lagi Peduli dengan Halal dan Haram
Orang dengan hati yang mati cenderung tidak peduli apakah rezekinya diperoleh dengan cara halal atau haram. Ia hanya memikirkan keuntungan duniawi tanpa mempertimbangkan rida Allah.
“Akan datang suatu masa di mana manusia tidak lagi peduli dari mana ia mendapatkan hartanya, apakah dari yang halal atau haram.” (H.R. Al-Bukhari).
5. Sulit Memaafkan dan Penuh Kebencian
Hati yang mati cenderung dipenuhi rasa benci, dendam, dan sulit memaafkan. Padahal Allah Swt. memerintahkan kita untuk berlapang dada dan memaafkan kesalahan sesama.
Bagaimana Cara Menghidupkan Kembali Hati yang Mati?
Sahabat, inilah cara-cara yang bisa kita lakukan untuk menyembuhkan hati yang mati:
1. Perbanyak Istighfar dan Taubat
Mohonlah ampun kepada Allah atas dosa-dosa yang telah dilakukan.
2. Perbanyak Membaca Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah obat terbaik untuk menyembuhkan hati.
3. Sibukkan Diri dengan Kebaikan
Fokus pada memperbaiki diri dan membantu sesama.
4. Perbaiki Hubungan dengan Allah
Tingkatkan salat, zikir, dan ibadah lainnya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt.
Baca Juga: Doa Bagi Mereka yang Sedang Berutang
Sahabat, menjaga hati agar tetap hidup adalah kewajiban setiap muslim. Semoga kita senantiasa diberi kekuatan untuk menjaga kebersihan hati dan menjauhi segala hal yang dapat merusaknya. Aamiin.
Rumah Zakat merupakan Lembaga Amiil Zakat Nasional (Laznas) milik masyarakat Indonesia. Sahabat bisa menunaikan zakat tabungan di akhir tahun ini melalui Rumah Zakat dengan mengikuti tautan berikut ini.
Dengan berzakat, maka kita tidak hanya mengerjakan kewajiban sebagai muslim, tetapi juga turut emmbahagian mereka yang membutuhkan.