[:ID]MAKASSAR. Zafran (5) yang akan menginjak bangku Taman Kanak – Kanak tahun ini adalah buah hati dari pasangan bapak Hendra dan Ibu Hasnaini. Ayah Zafran berprofesi sebagai buruh di pelabuhan dan ibunya adalah seorang IRT. Zafran mulai belajar mengaji Iqro di TPA An – Nur Attaubah, tepatnya berada di Dusun Leko, Desa Bonto Marannu, Kec. Moncongloe, Kab. Maros. Tak jauh dari kota Makassar.
Meskipun Zafran kerap kali diejek dan diganggu oleh santri – santri lain yang lebih tua darinya karena profesi ayahnya yang hanya seorang buruh di pelabuhan , tetapi hal tersebut tidak menurunkan semangat Zafran untuk selalu datang ke TPA-nya untuk belajar mengaji. Zafran tetap bersemangat datang dan terus datang untuk belajar mengaji.
Saat ditanya oleh salah satu Relawan Rumah Zakat Makassar Zafran menjawab, “Kakak Rumah Zakat, terima kasih Al – Qur’annya,” Jawabnya sambil tersenyum.
Tidak hanya Zafran, santri lainnya yang bernama Putri Salsa (7) juga memiliki semangat yang tidak kalah besarnya dengan Zafran. Buah hati dari pasangan bapak Rendy dan ibu Rahmawati ini juga belajar mengaji di TPA An – Nur Attaubah, bersama dengan Zafran dan santri – santri lainnya.
Ayah Putri yang hanya bekerja sebagai supir truk panggilan dan ibunya yang hanya seorang IRT menjadi alasan bagi Putri untuk dijadikan bahan ejekan oleh santri lainnya. Tetapi sama halnya dengan Zafran, semangatnya dalam belajar mengaji lebih kuat dan lebih besar dibandingkan ketakutan Putri yang kerap kali mendapatkan ejekan dari teman – temannya.
“Kakak – kakak dari Rumah Zakat, terima kasih Al – Qur’anya, semoga lain kali bisa datang ke sini lagi.” Ujar Putri sambil tersipu malu.
Newsroom/Kuna
Makassar[:en]MAKASSAR. Zafran (5) who will be on the Kindergarten this year is the child of Mr. Hendra and Mrs. Hasnaini. Zafran’s father works as a laborer at the harbor. Zafran began studying Iqro at TPA An – Nur Attaubah, located in Leko Hamlet, Bonto Marannu Village, Kec. Moncongloe, Kab. Maros. doesn’t far from Makassar city.
Although Zafran is often mocked and harassed by other santri who are older than him because of his father’s profession, but it does not degrade Zafran’s spirit to always come to his TPA to study the Quran. Zafran is still eager to come and keep coming to learn the Quran.
When asked by one volunteer Rumah Zakat Makassar Zafran replied, “Brother from Rumah Zakat, thank you for the Qur’an,” he replied with a smile.
Not only Zafran, another santri named Putri Salsa (7) also has a spirit likes Zafran. Putri is also learned to study at TPA An – Nur Attaubah, together with Zafran and other students.
Putri’s Father who only works as a truck driver be the reason Putri to be mocked by other santri. But same with Zafran, his passion for learning is stronger and bigger than the fear of Princess who often gets ridicule from his friends.
“Brothers from Rumah Zakat, thank you for your Al – Qur’an, hopefully next time can come here again.” Said Putri.
Newsroom / Kuna
Makassar[:]