Lailatul qadar merupakan malam yang mulia sepanjang tahun. Bahkan,
dikatakan pula sebagai malam yang mulia dibanding seribu bulan (seperti dalam
Q.S. Al-Qadr: 1-3). Maksud lebih mulia dibanding seribu bulan ini bahwasanya
melakukan amal salih, seperti salat, zikir, dan membaca Al-Qur’an, lebih utama
dari amal salih selama seribu bulan yang tidak memiliki lailatul qadar.
Bahkan, seorang muslim yang memohon ampunan dan beribadah di
malam qadar maka ia akan diampuni segala dosanya yang telah lampau. Keistimewaan
tersebut ada dalam hadits berikut ini,
Abu Hurairah
meriwayatkan bahwa Nabi Saw. bersabda, “Barangsiapa yang beribadah pada malam
qadar karena iman dan mengharapkan keridaan Allah, maka diampuni dosa-dosanya
yang terdahulu.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: 3 Makna Lailatul Qadar yang Perlu Kita Ketahui
Oleh karena itulah kita harus mengetahui doa lailatul qadar,
menghafalkannya, dan meresapi makna dari doa tersebut agar kita semakin
bersungguh-sungguh untuk meraih malam qadar dengan beribadah penuh keikhlasan,
keimanan, dan fokus mencari ridanya Allah Swt.
Doa lailatul qadar telah diajarkan oleh Rasulullah Saw. sendiri
yang disampaikan dalam sebuah hadits berikut ini,
Aisyah ra.
meriwayatkan, “Aku bertanya, ‘Ya Rasulullah, bagaimana pendapatmu seandainya
aku tahu malam jatuhnya lailatul qadar itu, apa yang harus aku ucapkan waktu
itu? Maka Nabi bersabda, ‘Katakanlah, “Ya Allah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa
fa’fu ‘annī. Ya Allah, sesungguhnya, Engkau Maha Pemaaf dan suka
memaafkan, maka maafkanlah diriku ini.” (H.R. Ahmad, Ibnu Majah, dan Tirmidzi
yang mensahihkannya).