SEMARANG. Selama dua hari kemarin, Sabtu-Ahad, (12/2-13/2) digelar workshop nasional mendongeng bersama dengan Master Dongeng Indonesia, Bimo. Bertempat di ruang meeting Pand’s Collection Jl. Kaliurang nomor 1 Jogjakarta, kegiatan ini diikuti oleh 30 pendongeng atau calon pendongeng dari berbagai kota di Indonesia.
Peserta yang hadir dari berbagai daerah diantaranya : Bogor, Jakarta, Pekalongan, Pati, Semarang, Jepara, Jogja, Surabaya, dan Lombok. Sebagian besar dari peserta sehari-hari berprofesi sebagai guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) atau pun SD, walaupun ada juga konsultan pendidikan, psikolog, dan satu orang pelajar SMA. Hal ini menjadikan workshop juga sebagai sarana sinergi lintas profesi untuk bersama-sama menyatukan misi perbaikan kondisi negeri.
Master Dongeng Indonesia yang bernama lengkap, Bambang Bimo Suryono langsung turun tangan selama dua hari penuh menfasilitasi peserta untuk bisa menjadi pendongeng yang ahli. Awalnya Bimo menyatukan persepsi peserta tentang cerita dan dongeng dengan banyak diskusi, selanjutnya peserta lebih banyak melakukan praktek mendongeng.
Materi olah vokal mendapat porsi paling besar dalam workshop tersebut karena konsep dongeng adalah penyampaian peristiwa dengan tutur kata. Dan ternyata kelebihan Bimo memang pada olah vokalnya. Pemecah dua Rekor Muri tersebut bisa menirukan lebih dari 170 suara dengan sangat persis, hampir 100% sama dengan suara aslinya.
Disamping itu, ada beberapa hal yang membuat Bimo pantas disebut Master Dongeng, diantaranya; pertama, sudah 12 tahun beliau mendongeng dengan otodidak, kedua, misi beliau yang menjadikan mendongeng sebagai sarana transformasional (merubah karakter anak bangsa) dikala banyak pendongeng lain hanya sekedar transaksiona(mendongeng karena dibayar), dan ketiga selain mendongeng beliau juga aktif berdakwah di masyarakat. ***
Newsroom/Joko Kristiyanto
Semarang