BANDUNG. Wisuda yang ke 2 untuk SD Juara Bandung dan yang pertama bagi SD juara Cimahi, dilaksanakan tidak seperti biasanya. Sebelum resmi menjadi alumni, semua siswa yang akan diwisuda telebih dahulu melakukan napak tilas sejarah, Sabtu (25/6).
Sejak pagi hari, sebanyak 28 wisudawan sudah berkumpil di titik nol Kota Bandung, bersama kepala sekolah, guru dan wali kelas. Selanjutnya menyusuri setiap sudut jalan bersejarah di tengah pusat kota. Dengan dipandu seorang pemandu dari Bandung Heritage, satu persatu gedung yang dilewati diterangkan secara detail. Dengan mengenakan pakaian ala penjuang dan perawat tempo dulu, siswa-siswi ini begitu seksama mendengarkan pemaparan dari pemandu. Meski sering melewati tempat-tempat ini, namun tidak sedikit siswa yang baru mengetahui asal usul sejarahnya.
Adapun tempat-tempat yang dilewati diantaranya, Tugu Titik Nol, Gedung Merdeka, Gedung Sarinah, Majesti, pertokoan di jalan Braga, Bank Indonesia, dan berakhir di Gedung Indonesia Menggugat (GIM). Sesampainya di halaman GIM mereka disambut musik Tatalu yang dimainkan oleh adik kelas mereka. Di Gedung Indonesia Menggugat inilah prosesi wisuda dilaksanakan. Berbagai kesenian dihadirkan untuk melepas siswa-siswi.
Pada kesempatan itu, dari Dinas Pendidikan Kota Bandung, Drs, Oom K. Setiawan, MM, mengapresiasi cara wisuda yang dilakukan oleh SD Juara Bandung dan Cimahi ini berbeda dengan yang dilakukan sekolah lain, sehingga ia pun akan membantu proses izin operasional SD Juara. “Potensi, prestasi dan kreatifitas yang ada ini akan sangat berharga dan Diknas harus mendukung serta membantu,” ujar Oom.
Untuk tahun 2011 SD Juara Bandung meluluskan 16 siswa dengan prestasi terbaik di raih oleh Dina Annis Rosyidah, sementara SD Juara Cimahi angkata pertamanya sebanyak 12 siswa yang diluluskan, dengan pretasi terbaik diraih oleh Zakiyyah Afifah Khoirunnisa. Menurut ketua pelaksana yang juga guru SD Juara Bandung, Sri Rejeki, wisuda dengan rangkaian acara napak tilas sejarah diharapkan bisa menanamkan pengatahuan dan kecintaan mereka terhadap sejarah. Sebab dari sejarah inilah salah satu pegangan untuk menapaki masa depan. ***
Newsroom/Yudi Juliana
Bandung