PALEMBANG. Masalah kerusakan lingkungan terutama akibat membuang sampah sembarangan menjadi masalah budaya yang kecil, tapi berdampak besar bagi bangsa Indonesia. RZ menginisiasi program Bank Sampah BEKAL yang berlokasi di jalan Kapten Abdullah sebagai upaya melestarikan lingkungan bersama warga di kelurahan Talang Bubuk.
Upaya mengayomi masyarakat untuk pilah sampah dan selanjutnya dikumpulkan untuk di jual atau sebagian didaur ulang menjadi barang yang bernilai ekonomis, seperti bungkus kopi yang disulap menjadi tas belanja yang cantik dan gelas plastik mineral yang menjadi hiasan rumah yang manis.
Masyarakat kelurahan Talang Bubuk khususnya para ibu mengerjakan kreativitas ini di sela-sela waktu kosong setelah mengerjakan pekerjaan rumah tangganya. Harga yang ditawarkan dari produk-produk hasil kreasinya ditawarkan dengan harga dari Rp.50.000 hingga Rp.200.000.
“Alhamdulillah semenjak bergabung menjadi binaan RZ, saya bisa mengisi waktu kosong saya dengan membuat tas dari bungkus mie sembari menunggu pembeli yang akan belanja ke warung saya,” ibu Marlizah (38 thn) salah seorang binaan RZ Palembang.(15/04).***
Newsroom/Wahyudi
Palembang
PALEMBANG. In many Indonesia’s major cities, waste becomes a main environmental problem that must be solved immediately. To create a comfortable and clean environment, each people must have a high awareness on the importance of preserving environment. In addition, they have to create an effective waste management system.
Therefore, RZ initiated to establish a waste bank community in many areas throughout Indonesia. Talang Bubuk is one of it. On the other hand, managing waste for additional income is one of Talang Bubuk Residents’ goals.
In this community, the member will learn how to sort waste based on its type, manage, and produce it into valuable things by recycling it to various creative products such as home decoration.
“Alhamdulillah, since I decided to join in this community, I could earn more additional income for my family. Thanks RZ,” Marzilah (38), a member of waste bank, said. ***
Newsroom/Wahyudi
Palembang