JAKARTA. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan Jakarta digenangi banjir pada Sabtu, 22 November 2014. Akibat banjir ini, Gunung Sahari dan kawasan sepanjang hilir Sungai Ciliwung Lama diprediksi kembali tergenang.
Kepala BMKG Andi Eka Satya menjelaskan, pada Jumat, 21 November 2014, wilayah Jakarta-Depok-Tangerang-Bekasi akan diguyur hujan dengan intensitas lebat, di atas 100 milimeter per hari.
Pada puklul 13.00, hujan mula-mula akan turun dengan intensitas sedang, 6-10 mm per tiga jam atau 48-80 mm per hari. Kemudian pada pukul 16.00, wilayah Tangerang akan diguyur hujan dengan intensitas lebat, 10-15 mm per tiga jam atau 80-120 mm per hari.
“Baru pada pukul 19.00 akan terjadi hujan lebat di wilayah Bogor dan sekitarnya,” katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 20 November 2014. Hujan yang turun akan semakin lebat hingga mencapai puncak pada pukul 22.00.
Andi melanjutkan, air hujan yang turun dari pukul 19.00-22.00 tersebut kemudian akan mengalir ke Pintu Air Katulampa. “Sembilan jam sesudah itu, akan sampai Jakarta. Dan ditengarai pada Sabtu, 22 November 2014, keesokan harinya, Jakarta diperkirakan akan banjir lagi,” katanya. (baca: 14 Titik Banjir di Jakarta Pagi Ini)
Menurut Andi, hujan yang akan turun besok memiliki intensitas dan curah yang sama dengan hujan pada Rabu pekan ini. Andi juga menyebutkan, akibat hujan lebat ini, air laut akan pasang hingga 1 meter.
Akibatnya, kata dia, sejumlah daerah yang tergenang hari ini, seperti Gunung Sahari dan 13 titik lainnya, akan kembali kebanjiran.
Berdasarkan pantauan Tempo, akibat hujan lebat kemarin, hari ini sejumlah titik di Jakarta tergenang banjir. Dari pemantauan pada pukul 00.00 hingga 07.00, empat belas titik di Ibu Kota kebanjiran.
Di antaranya Gunung Sahari, Kampung Melayu, Gedung Peluru, Casablanca, Bukit Duri, Cililitan, Kampung Pulo, Condet, Pasar Induk Kramat Jati, Tanjung Sayang-Cawang, Pejaten, dan Jalan Raya Bogor.
Teuku Iskandar, Kepala Balai Besar Ciliwung Cisadane, mengatakan dampak banjir hari ini meluas karena beberapa daerah yang tergenang itu bukan langganan banjir. Menurut Iskandar, penyebab banjir ini adalah debit kiriman air yang cukup tinggi, yakni 190 sentimeter, dari Pintu Air Katulampa di Bogor.
Air yang mengalir, kata Iskandar, dikirim Katulampa ke dua pintu air di Jakarta, yakni Manggarai dan Ciliwung Lama. Pintu Air Manggarai tak memiliki beban mengalirkan berkubik-kubik air tersebut ke hilir Muara Angke dengan melewati Kali Roxy dan Kali Hitam Sunter. Tapi, Pintu Air Kali Ciliwung Lama, yang bermuara di Ancol dan hanya berkapasitas 50-70 kubik, ternyata tak mampu menampung.
Apalagi, kata dia, hilir Sungai Ciliwung Lama mengalami penyempitan. Karena itu, ketika baru 40 kubik air yang mengalir, Gunung Sahari sudah tergenang banjir.
Iskandar menambahkan, jika hujan dengan curah hujan yang sama seperti kemarin kembali turun di Jakarta, selain Gunung Sahari, beberapa daerah lain juga terancam terendam banjir. Antara lain Kampung Pulo, Rawajati, dan Kebon Baru. Soalnya, tiga daerah ini terhubung dengan Sungai Ciliwung. Daerah di sepanjang hilir Sungai Ciliwung Lama hingga Ancol juga menghadapi ancaman serupa.
Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2014/11/20/083623319/Sabtu-Jakarta-Diperkirakan-Banjir-Lagi