PALEMBANG. (07/05). Warga binaan kewirausahaan RZ cabang Palembang sangat heterogen dari penjual gorengan dan minuman, serta produksi makanan ringan seperti keripik, peyek, ada juga salon dan lain-lain.
Setiap usaha dan dagangan mereka semuanya menghasilkan sampah yang berdampak buruk bagi lingkungan. Oleh kerena itu, pemerintah setempat mengeluarkan PERDA nomor 27 tahun 2011 setiap perusahaan atau badan usaha wajib menangani dan mengelolah sampah dari produk yang dibuatnya.
RZ cabang Palembang menginisiasi sebagian pelaku usaha kecil untuk menciptakan dan memanfaatkan barang sisa dari usahanya menjadi alat-alat yang bisa dimanfaatkan untuk membantu dan melengkapi kebutuhan rumah tangga sepert tas belanja yang terbuat dari bungkus kopi, botol meneral bisa dibuat menjadi lampu tidur, stropon menjadi miniatur yang cantik untuk di pajang dirumah dan lain-lain. Sehingga setiap aktifitas binaan RZ di sela sela waktu kosongnya diedukasi untuk mengelolah sampahnya menjadi barang yang bermanfaat dan bernilai ekonomis.
“Terimah kasih RZ, telah membantu kami dan melatih kami sehingga bisa memanfaatkan waktu kosong kami menjadi lebih bermanfaat,“ tutur ibu Marlizah (34 thn) penjual gorengan dan makanan ringan di ICD Talang Bubuk.***
Newsroom/Wahyudi
Palembang
PALEMBANG. (7/5). Waste is one of serious problem in a densely populated area. Many people there usually do not really care about waste problems. Therefore, to support local people in managing waste properly, RZ initiates a waste management and recycling program in some problematic areas.
This year, RZ invites entrepreneurs to recycle their waste into valuable such as bag made from coffee warp, night lamp from bottles, and miniature from Styrofoam.
“Through this program, they are trained how to sort waste in several category namely organic wastes, inorganic wastes, residue, and make it into souvenir. In addition, the member of waste bank can also obtain additional income from the program,” Wahyudi, project monitoring and evaluation of RZ, said.
“Thanks to RZ for the training and mentoring so we can earn more income from these products,” Marlizah, a participant, said. ***
Newsroom/Wahyudi
Palembang
