Aqiqah merupakan salah satu ibadah sunnah yang diajarkan dalam agama Islam sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran seorang anak. Aqiqah dilakukan dengan menyembelih hewan, biasanya kambing atau domba.
Dalam Islam, aqiqah memiliki hukum yang jelas, yaitu sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi orang tua yang mampu. Namun, banyak yang bertanya-tanya, kapan waktu yang tepat untuk melaksanakan aqiqah?
Jadi, terdapat waktu-waktu tertentu yang dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah, dan hal ini perlu dipahami agar bisa melaksanakannya dengan cara yang sesuai dengan Sunnah. Lantas, kapan waktu yang dimaksud? Nah, untuk itu, yuk simak penjelasan berikut!
Waktu yang Dianjurkan untuk Melaksanakan Aqiqah
Waktu yang dianjurkan untuk melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:
“Setiap anak tergadai dengan aqiqahnya, disembelih pada hari ketujuh, dicukur rambutnya, dan diberi nama.” (HR. Abu Dawud).
Jadi, hari ketujuh setelah kelahiran adalah waktu yang sangat dianjurkan. Selain itu, pada hari tersebut, orang tua juga disarankan untuk memberi nama kepada anak dan mencukur rambutnya sebagai simbol kebersihan dan kesucian.
Namun, jika karena suatu alasan aqiqah tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh, tidak ada dosa. Aqiqah tetap bisa dilakukan pada hari keempat belas, dua puluh satu, atau bahkan lebih lama setelah kelahiran.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi kapan aqiqah dapat dilaksanakan, dan ini perlu dipertimbangkan oleh orang tua yang ingin melaksanakan aqiqah. Faktor pertama adalah kemampuan finansial.
Jika seseorang merasa kesulitan secara ekonomi pada hari ketujuh, aqiqah bisa dilakukan setelahnya tanpa ada masalah hukum dalam Islam, karena niat baik dan usaha untuk melaksanakan sunnah sudah cukup dihargai oleh Allah SWT.
Selain itu, kesehatan bayi juga menjadi pertimbangan. Dalam situasi tertentu, seperti jika bayi lahir prematur atau dalam kondisi lemah, orang tua bisa menunda aqiqah untuk menjaga kesehatan bayi.
Hikmah di Balik Waktu Pelaksanaan Aqiqah
Melaksanakan aqiqah pada hari ketujuh setelah kelahiran bukan hanya sekadar mengikuti sunnah, tetapi ada hikmah yang sangat besar di baliknya. Salah satunya adalah untuk memanjatkan doa bagi anak yang baru lahir agar mendapat keberkahan sepanjang hidupnya.
Aqiqah juga merupakan sarana untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah SWT atas anugerah yang diberikan. Memberikan sedekah pada hari ketujuh merupakan salah satu bentuk pengorbanan yang akan mendatangkan pahala bagi orang tua dan anak.
Selain itu, aqiqah juga menciptakan kesempatan bagi orang tua untuk berbagi kebahagiaan dengan keluarga dan tetangga, mempererat silaturahmi, dan menumbuhkan rasa peduli terhadap sesama.
Kesimpulan
Jadi, waktu yang tepat untuk melaksanakan aqiqah adalah pada hari ketujuh setelah kelahiran, namun jika ada kendala, aqiqah tetap bisa dilaksanakan setelahnya, baik itu hari keempat belas, dua puluh satu, atau lebih lama lagi.
Yang terpenting adalah niat dan usaha untuk melaksanakan sunnah ini dengan baik. Nah, sekian artikel kali ini. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama kami di Rumah Zakat.