Zakat adalah harta yang wajib
dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat – syarat yang telah ditentukan oleh
agama, dan disalurkan kepada orang–orang yang telah ditentukan pula, yaitu
delapan golongan yang berhak menerima zakat sebagaimana yang tercantum dalam
Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 60 :
“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah
untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para
muallaf yang dibujuk hatinya, untuk budak, orang-orang yang berhutang, untuk
jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu
ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana
.”
Berdasarkan jenisnya, zakat
terbagi menjadi 2 yaitu zakat fitrah dan zakat maal (harta).
Zakat fitrah adalah ibadah pelengkap untuk
puasa Ramadhan, oleh sebab itu zakat fitrah wajib untuk semua kita memang
terbiasa menunaikan Zakat firah di Akhir Ramadhan, namun ada anjuran yang
membolehkan menunaikan zakat di awal bulan Ramadhan.
Rasulullah SAW mewajibkan zakat fithri
dengan satu sho kurma atau satu sho gandum bagi setiap muslim yang merdeka
maupun budak, laki-laki maupun perempuan, anak kecil maupun dewasa. Zakat
tersebut diperintahkan dikeluarkan sebelum orang-orang keluar untuk
melaksanakan shalat ied.(HR. Bukhari dan Muslim)
Besar zakat fitrah yang harus dikeluarkan
sebesar satu sha’ yang nilainya sama dengan 2,5 kilogram beras, gandum, kurma,
sagu, dan sebagainya atau 3,5 liter beras yang disesuaikan dengan konsumsi
per-orangan sehari-hari.
Ketentuan ini didasarkan pada hadits sahih
riwayat Imam Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasa’i dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah
telah mewajibkan membayar membayar zakat fitrah satu sha’ kurma atau sha’
gandumkepada hamba sahaya, orang yang merdeka, laki-laki, perempuan, anak-anak,
dan orang dewasa dari kaum muslim.
Adapun pengertian zakat maal adalah zakat harta yang wajib
dikeluarkan oleh seorang muslim sesuai nishabnya diaman perolehannya tidak
bertentangan dengan ketentuan agama.
Zakat maal sendiri terbagi menjadi beberapa jenis diantaranya
sebagai berikut:
1.
Zakat Penghasilan
Zakat
Penghasilan adalah zakat yang dikeluarkan dari penghasilan bila telah mencapai
nishab, zakat ini dikeluarkan setiap kita menerima penghasilan.
Nishab
zakat penghasilan sebesar 5 wasaq/652,8 kg gabah atau setara 520 kg beras,
dengan besaran zakat 2,5% dari penghasilan.
2.
Zakat Perdagangan
Zakat
perdagangan atau perniagaan adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh pelaku
usaha yang mengambil keuntungan dari suatu barang. Tentunya zakat ini
diwajibkan bagi pedagang yang sudah masuk nishab dengan nilai barang dagangan
senilai 85 gram emas dan haul selama 1 tahun.
3.
Zakat Saham dan Investasi
Secara
singkat saham adalah hak pemilikan tertentu atas kekayaan satu perseroan
terbatas. Zakat Saham bisa diartikan sebagai zakat yang harus dikeluarkan atas
nilai saham (dengan syarat prinsip syariah) yang dimiliki dan telah genap
setahun, cukup nishabnya.
Dalil-dalil
Zakat Saham ini diantaranya adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat umum yang
mewajibkan semua jenis harta untuk dikeluarkan zakatnya, seperti dalam QS.
At-Taubah: 103, QS. Al-Baqarah: 267, dan QS. Adz-Zaariyat: 19. Selain itu,
Zakat Saham juga telah ditetapkan pada Muktamar Internasional I tentang zakat
di Kuwait 1404/1984 dengan ketentuan:
Nishab:
dianalogikan dengan zakat perdagangan: 85 gr emas
4.
Zakat Emas dan Perak
Kewajiban
zakat juga berlaku terjadap Emas/perak atau uang atau barang-barang atau
perhiasan wanita yang lebih dari kewajaran yang telah mencapai haul dan
nishabnya. ika telah mencapai nishob 85 gram emas dan telah melewati haul (satu
tahun hijriyah), maka ada kewajiban zakat sebesar 2,5%.
5.
Zakat Pertanian
Firman
Allah SWT yang mendukung untuk dikeluarkannya Zakat Pertaniaan tercantum dalam
surat Al-An’am sebagai berikut:
“Makanlah
dari buahnya (yang bermaca-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya
dihari memetik hasilnya (dengan dikeluarkan zakatnya); dan janganlah kamu
berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan.” (QS. Al – An’am: 141)
Sahabat,
Zakat Pertanian wajib ditunaikan jika hasil panen sudah mencapai nishab zakat
sebesar 652,8 kg gabah atau 520 kg makanan pokok.
6.
Zakat Tabungan
Allah
SWT berfirman dalam surat At-Taubah ayat 103:
“Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu
ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”
Salah
satu harta yang terkena zakat adalah Tabungan atau simpanan. Uang simpanan
dikenakan zakat dari jumlah saldo akhir bila telah mencapai haul 1 tahun.
Besarnya nisab senilai 85 gr emas.
Uang
simpanan dikenakan zakat dari jumlah saldo akhir bila telah mencapai haul.
Besarnya nisab senilai 85 gr emas. Adapun besaran zakat yang harus dikeluarkan
sebesar 2,5 %.
7.
Zakat Perusahaan
Zakat
Perusahaan adalah zakat yang dikeluarkan oleh perusahaan yang dikelola tidak
secara individual, melainkan secara bersama-sama dalam sebuah kelembagaan dan
organisasi dengan managemen modern, misal: dalam bentuk PT, CV, atau koperasi,
dengn syarat kepemilikan dikuasai oleh muslim baik individu maupun patungan,
Bidang Usahanya halal, Dapat diperhitungkan nilainya, Dapat berkembang, dan
mencapai nishab.
Dalil
yang melandasinya adalah ayat-ayat Al-Qur’an yang bersifat umum yang mewajibkan
semua jenis harta untuk dikeluarkan zakatnya, seperti dalam QS. At-Taubah: 103,
QS. Al-Baqarah: 267, dan QS. Adz-Zaariyat: 19.
Kemudian,
“…Dan janganlah disatukan harta yang mula-mula terpisah. Sebaliknya jangan
pula dipisahkan harta yang pada mulanya bersatu, karena takut mengeluarkan
zakat” (HR. Bukhari). Dengan Ketentuan sebagai berikut:
Nishab:
85 gram emas
Haul:
1 tahun
Kadar:
2,5 %
Sahabat bisa juga menunaikan zakat di Rumah
Zakat dengan klik link berikut : https://www.rumahzakat.org/donasi/category/zakat