Di era digital yang terus mengalami
perkembangan, media sosial menjadi hal yang tak terpisahkan di kehidupan
sehari-hari kita.
Mulai dari
berbagi momen, berdiskusi, hingga berpendapat, semua dapat dilakukan dengan
mudah di media sosial hanya dengan sekali klik.
Namun, di
tengah kebebasan tersebut, kita sebagai umat Muslim perlu memiliki pemahaman
dalam penggunaan media sosial yang sesuai dengan ajaran agama.
Nah, berikut
ini hal yang harus menjadi perhatian bersama terkait etika bermedia sosial yang
sesuai dengan ajaran Islam.
Menggunakan
Kata-kata yang Baik
Perkataan
yang kita ucapkan, termasuk yang ada di media sosial haruslah menggunakan
kata-kata yang baik. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Quran Surah
Al-Baqarah ayat 83 :
“Dan
(ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil: Janganlah kamu
menyembah selain Allah dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat,
yatim piatu dan orang miskin, serta ucapkanlah kepada manusia kata-kata yang
baik dan tetaplah dirikan shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu
berpaling, kecuali segolongan kecil di antara kamu, dan kamu selalu ingkar.”
Dari ayat
tersebut, kita mendapat pemahaman terkait pentingnya menggunakan kata-kata yang
baik, tanpa terkecuali di media sosial sekalipun. Hindari penggunaan kata-kata
kasar, menghina, bahkan merendahkan orang lain.
Menjaga
Kehormatan dan Privasi Orang Lain
Rasulullah
SAW telah mengajarkan kepada kita untuk bisa menjaga kehormatan dan privasi
orang lain, sebagaimana kita menghormati diri sendiri. Rasulullah SAW bersabda:
“Barang
siapa yang menutup aib seorang muslim, maka Allah akan menutup aibnya di dunia
dan di akhirat.” (HR. Muslim).
Hadis
tersebut menunjukkan, pentingnya menjaga privasi dan tidak menyebarkan
informasi yang merugikan atau merendahkan orang lain.
Ketika
membahas dalam konteks bermedia sosial, kita tidak boleh menyebarkan informasi
yang merugikan atau menyinggung kehormatan orang lain di media sosial.
Hindari
Fitnah dan Ghibah
Dalam Islam,
fitnah dan ghibah merupakan dua hal yang sangat dilarang. Rasulullah SAW
bersabda :
“Demi
Allah, seseorang tidak akan masuk surga jika dia masih mempunyai seberat biji
zarrah dari sikap sombong dalam hatinya dan tidak akan masuk neraka jika dia
masih mempunyai seberat biji zarrah dari sikap rendah diri dalam hatinya.” (HR. Muslim).
Dalam konteks
beretika di media sosial, kita perlu berhati-hati dalam menyebarkan informasi
yang belum jelas kebenarannya. Dengan begitu, kita bisa menghindari fitnah dan
ghibah.
Menyebarkan
Kebaikan dan Ilmu yang Bermanfaat
Salah satu
tujuan utama media sosial adalah menyebarkan kebaikan dan ilmu yang bermanfaat
untuk orang lain. Rasulullah SAW bersabda :
“Sebaik-baik
manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya.” (HR. Ahmad).
Kita dapat
menggunakan media sosial untuk menyebarkan kebaikan dan dan ilmu-ilmu yang
bermanfaat untuk orang lain. Perlu diingat, walaupun di sosial media, kebaikan
akan tetap menjadi amal yang terus mengalir.
Kesimpulan
Itulah tadi
etika bermedia sosial yang sesuai dengan ajaran Islam. Etika merupakan hal yang
sangat penting.
Dengan
memahami dan mengamalkan etika bermedia sosial yang sesuai dengan ajaran Islam,
kita dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bertanggung jawab dan
bermanfaat bagi orang lain. Yuk, ikuti informasi seputar Islam lainnya bersama
kami di Rumah Zakat.