MAKASSAR. Sampah plastik yang berserakan sepertinya sudah menjadi pemandangan yang biasa baik di kota maupun di kampung-kampung. Butuh waktu yang tidak sebentar sampah plastik yang berserkan bisa terurai dalam tanah.
Berseraknya kantong-kantong plastik tersebut tentunya sangat berdampak buruk baik bagi bumi maupun bagi kesehatan kita.
Sebagai upaya penyelamatan bumi, Sabtu (04/06) Relawan RZ Makassar dan Moshi-moshi Spesialis Sampah memberikan edukasi kreasi dari sampah plastik, khususnya plastik kantong kresek kepada 30 siswa SD Paccinongan Gowa.
“Kita bisa lihat perhatian masyarakat akan sampah kantong plastik masih minim, masih berfokus pada sampah plastik botol dan gelas. Padahal kantong plastik kalo diolah bisa menjadi sesuatu yang cantik dan bernilai uang juga.” Papar Ramli, koordinator Relawan RZ Makassar.
Ramli kembali menambahkan, tumpukan sampah plastik yang berserakan juga menjadi salah satu faktor bencana yang sering terjadi di Makassar Gowa, salah satunya adalah banjir. Dengan memanfaatkan dan mengolah sampah plastik tersebut, turut mengurangi dampak bencana banjir yang sering terjadi.
Kepala sekolah SD Paccinongan sangat senang dengan agenda ini, edukasi yang diberikan kepada siswanya terbilang mudah ditiru, melatih kreatifitas anak-anak dan mengajarkan mereka untuk lebih mencintai lingkungan.
“Terima kasih adik-adik, kami sangat senang, materi yang diberikan mudah ditiru sehingga mampu melatih kreatifitas anak-anak dan mengajarkan mereka untuk lebih mencintai lingkungan” Ungkap Kepala Sekolah SD Paccinongan.
Newsroom/Anto
Makassar MAKASSAR. Plastic garbage that littered seems to have become a common sight both in cities and in villages. It took a long time for plastic waste can decompose in the soil.
The plastic waste is certainly very bad impact both for the earth and for our health.
In an effort to save the earth, on Saturday (06/04) Volunteer of RZ Makassar and Moshi-Moshi Waste Specialist give an education about creations of plastic waste, particularly plastic bags to 30 students of SD Paccinongan Gowa.
“We can see the public’s attention about garbage plastic bags still minimal, we still focuse on plastic bottles and glasses waste. Whereas if processed plastic bags could be something beautiful and well worth the money.” Ramli said, Volunteer coordinator of RZ Makassar.
Ramli added that a pile of plastic garbage that littered also be one factor in frequent disasters in Gowa Makassar, one of which is flood. By utilizing and processing plastic waste, it helps to reduce the impact of frequent flooding.
The principal of SD Paccinongan very pleased with this agenda, the education given to students is fairly easy to imitate, to train the creativity of children and teach them to love the environment.
“Thank you, we are very pleased, the given the material easily imitated so as to train the creativity of children and teach them to love the environment” Revealed the Principal of SD Paccinongan.
Newsroom/Anto
Makassar
