YOGYAKARTA. TPA Mukaromah merupakan salah satu program pembinaan RZ untuk masyarakat yang dilaksanakan di dusun Jetis Prenggan, Sidokarto, Godean, Yogyakarta. Kegiatan pembinaan ini bertujuan tiada lain agar anak-anak di Jetis Prenggan bisa baca tulis Al Qur’an sekaligus menanamkan kecintaan kepada Al Qur’an sejak dini.
TPA Mukaromah mulai aktif sejak tahun 2014, berawal dari keprihatinan warga Jetis Prenggan atas minimnya kegiatan keagamaan untuk anak-anak dan remaja di lingkungan mereka, bahkan tidak ada kegiatan untuk remaja dan anak-anak. Selain itu, juga karena kekhawatiran para orang tua anak-anak mereka tidak bisa baca Al Qur’an
Di awal berjalannya TPA, sempat selama dua bulan kegiatan dilaksanakan di rumah ustadzah Aprilia. Karena saat itu masjid Mukaromah baru di bangun sehingga tidak ada tempat untuk TPA. Ketika pindah tempat di rumah ibu Aprilia,untuk mengumpulkan anak-anak, ibu Aprilia menyebar undangan ke anak-anak. Hingga akhirnya pada pertengahan tahun 2014, serambi masjid Mukaromah bisa digunakan untuk TPA.
Saat ini kegiatan TPA sudah aktif setiap hari Kamis dan Sabtu sore. Jumlah santri 20 anak dan pengajar 2 orang. Kegiatan TPA dilaksanakan lesehan karena belum ada sarana prasarana seperti meja dan kursi. Walau demikin, anak-anak tetap ceria dan semangat berangkat ke TPA dan mengikuti kegiatan TPA seperti belajar membaca Al Qur’an, menghafal doa-doa pendek, doa sehari-hari, kisah-kisah para nabi dan rasul ataupun kegiatan selingan lain seperti mewarnai.***
Newsroom/Yosefh Firmansyah
Yogyakarta
YOGYAKARTA. TPA Mukaromah is a Quran School initiated by RZ and local residents of Jetis Prenggan, Sidokarto, Godean, Yogyakarta. This school is provided to teach Quran earlier to children.
In every Quran day, they always participate enthusiastically. Ustadzah Aprilia, a mentor, said that this school has been established in the middle of 2014 and it now it has 20 members.
“We’d like to say thank to RZ and mentors who have given facility to our children to learn how to recite Quran properly because as a Moslem, learning Quran and teaching it as obligation,” Siti, a local resident, said. ***
Newsroom/Yosefh Firmansyah
Yogyakarta