JAKARTA. Dari sejumlah lokasi titik banjir, Dusun Sumedangan, Desa Purwadana, Karawang merupakan lokasi yang paling parah terkena luapan banjir Sungai Citarum. Hampir sepekan ini air sekira 70 cm masih merendam rumah-rumah warga Sumedangan yang dihuni oleh 600 Kepala Keluarga ini. Bahkan di RT 01 dan RT 02 Dusun Sumedangan ketinggian air banjir masih mencapai atap rumah penduduk.
Karena itulah, TPI Peduli menyalurkan bantuan dari pemirsa ke lokasi ini berupa makanan siap saji, susu cair, biskuit, kue, mie instant dan beras senilai Rp20 juta, kepada korban banjir Karawang. Dalam kesempatan ini TPI menggandeng Rumah Zakat untuk mendistribusikan bantuan ke lokasi yang belum tersentuh bantuan.
“Dalam program Tanggap Bencana ini kita bekerjasama dengan Rumah Zakat untuk mengetahu lokasi mana yang paling membutuhkan bantuan dan kita dapat infonya di Desa Purwada ini,” jelas Gina Astri, Community Development TPI. Jumat (26/3).
Ia mengatakan, Dusun Sumedangan belum tersentuh bantuan karena lokasinya sangat menantang. “Tentunya penyaluran ini akan kita pertanggung jawabkan juga ke pemirsa melalui website kita, nama-nama penyumbangnya siapa saja, dan kegiatannya aja saja,” tuturnya.
Menurut Gina, setelah program tanggap bencana, TPI Peduli akan menggelar aksi kembali di Karawang, “Pasca banjir kita akan gelar pengobatan gratis atau (bentuknya) apalagi nanti kita bisa melanjutkan kerjasamanya,” pungkasnya.
Sementara, Asep Komara, Kepala Desa Purwadana, mengutip pidato Bupati Karawang, Jumat (26/3) mengatakan, Pemkab Karawang sudah menyiapkan bantuan sekitar Rp1,7 miliar untuk diberikan kepada warga korban banjir di Karawang.
Menurut Asep, hampir setiap tahun penduduk tinggal di sekitar sungai Citarum sudah menjadi langganan banjir, cuma banjir kali ini adalah yang terparah, “Biasanya kalau banjir airnya cuma sampai halam saja. Namun sekarang rumah saya juga terendam hingga sebetis,” ujar Kepala Desa yang terpilih sejak 2008 lalu.
Asep mengungkapkan bantuan dari berbagai pihak sudah banyak. Tapi kebanyakan berupa mie, biskuit dan PLP (pakaian layak pakai). Padahal yang dibutuhkan sekarang adalah makanan matang, air bersih dan alat masak. “Banyak juga warga yang kompornya ikut terendam air. Sehingga tidak bisa masak,” ungkapnya.
Ia menyatakan yang menjadi kendala pasca bencana ini adalah banyak sarana umum dan infrastruktur lainnya seperti jalan menjadi rusak bahkan listrik pun mati total. Karena itu ia berharap kepada Pemerintah untuk segera menindaklanjutinya dan memperhatikan para korban banjir.
Aksi Mobil Klinik Keliling
Selain menyalurkan kornet Superqurban, sejak Rabu (17/3) hingga Kamis (18/3) Rumah Zakat juga menggelar Aksi Siaga Sehat di sekitar Masjid Raya Perum Peruri, Perumahan Peruri Bintang Alam, dan Dusun Suka Maju Kecamatan Teluk Jambek karawang. Dalam kesempatan ini lebih dari 240 pengungsi berhasil dilayani.***
Newsroom/Sucipto
Pusat