Sahabat, sakaratul maut adalah fase terakhir kehidupan manusia di dunia. Saat itu, nyawa dicabut dengan cara yang berbeda-beda, tergantung pada amal dan keadaan hati seseorang.
Beratnya sakaratul maut telah diperingatkan oleh Rasulullah saw. dan para ulama, sehingga kita dianjurkan untuk mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya.
Dalam kitab Tartibul Madarik, Imam Ibnul Mubarak meriwayatkan bahwa beliau sering mendengar Imam Malik berkata:
“Siapa yang ingin dibukakan untuknya kelonggaran dalam hatinya, selamat dari sakaratul maut dan ketakutan pada hari kiamat, maka jadikanlah amal saleh yang ia lakukan dalam kesendiriannya jauh lebih banyak dibandingkan terang-terangan.”
Dari perkataan ini, ada tiga tips penting yang bisa kita renungi agar selamat dari beratnya sakaratul maut, yaitu:
1. Perbanyak Amal Saleh di Kesendirian
Amal yang dilakukan dalam kesendirian (sembunyi-sembunyi) menunjukkan keikhlasan seorang hamba kepada Allah Swt. Tanpa ada orang yang melihat, amal tersebut jauh dari riya’ (ingin dilihat) dan ujub (bangga diri). Amal inilah yang akan menolong kita di saat-saat paling sulit, termasuk saat sakaratul maut.
Rasulullah saw. bersabda, “Barang siapa yang melakukan satu amal kebaikan dengan sembunyi-sembunyi, maka amal itu akan ditulis sepuluh kali lipat lebih besar.” (H.R. Ahmad).
Sahabat, lakukanlah amalan seperti salat malam, sedekah rahasia, istigfar di sepertiga malam, atau membaca Al-Qur’an di kala tak ada yang melihat. Amal ini akan menjadi cahaya saat ajal menjemput.
Baca Juga: Tips Berwibawa Ala Rasulullah
2. Lunakkan Hati dengan Mengingat Allah Swt.
Kelonggaran dalam hati datang ketika kita senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan. Hati yang lembut akan mudah menerima nasihat, jauh dari kesombongan, dan selalu siap menghadapi kematian dengan husnuzan kepada Allah Swt.
Allah Swt. berfirman, “Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.” (Q.S. Ar-Ra’d: 28).
Perbanyaklah zikir, istigfar, dan doa dalam kehidupan sehari-hari. Hati yang tenang akan membantu kita menghadapi sakaratul maut dengan tawakal dan rida kepada takdir-Nya.
3. Takut pada Hari Kiamat sebagai Motivasi Beramal
Rasa takut akan dahsyatnya hari kiamat bukanlah sesuatu yang negatif, justru ini akan memotivasi kita untuk memperbanyak amal saleh. Imam Malik menegaskan bahwa ketakutan tersebut bisa dihindari jika kita berusaha sebaik-baiknya melakukan kebaikan dalam keadaan ikhlas.
“Maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.” (Q.S. Az-Zalzalah: 7).
Sahabat, sadarilah bahwa setiap amal kita, sekecil apa pun, akan diperhitungkan. Dengan terus memperbaiki diri, kita bisa meraih ketenangan saat menghadap Allah Swt.
Baca Juga: 5 Manfaat Zakat di Akhir Tahun
Persiapan Menghadapi Sakaratul Maut
Sakaratul maut bukanlah sesuatu yang bisa dihindari, tetapi kita bisa mempersiapkan diri agar melaluinya dengan ringan. Lakukanlah amal saleh dengan ikhlas, lembutkan hati dengan mengingat Allah Swt., dan jadikan rasa takut pada hari kiamat sebagai penggerak kebaikan.
Di akhir tahun ini, mari sempurnakan amal kita dengan berzakat melalui Rumah Zakat. Zakat adalah salah satu amal yang bisa menyucikan harta dan jiwa, serta membuka jalan keberkahan di dunia dan akhirat.
Melalui Rumah Zakat, salurkan zakat terbaik Sahabat dan bantu saudara-saudara kita yang membutuhkan. Klik di sini untuk mulai mulai berzakat di akhir tahun ini.