BATU BARA – Bisa
dikatakan di Kota Tanjung Tiram usaha perikanan tangkap merupakan salah satu
usaha yang besar di Provinsi Sumatera Utara yang terletak di sepanjang pesisir
timur Pulau Sumatera tepatnya di Selat Malaka. Ketersediaan sumberdaya hasil
laut sangat melimpah.
Guna melakukan peningkatan nilai tambah dan
pemanfaatan hasil laut terutama untuk ikan ikan yang bernilai ekonomis rendah
jika dijual dalam bentuk segar, maka dilakukan pengawetan dengan cara
pengeringan sangat strategis.
Pengolahan ikan kering di Tanjung Tiram
dilakukan secara tradisional dengan memanfaatkan energi matahari. Ikan segar
dibeli curah dengan kenis keberagaman yang sangat beranekaragam, tergantung
keadaan musim yang ada, selanjutnya ikan dibersihkan, diberi garam lalu
dikeringkan diatas bilah pengeringan yang telah tersedia dalam kurun waktu 6
jam jika waktu mendukung panasnya.
Melihat hal ini tentunya perlu ada dukungan
dari Rumah Zakat terhadap para pelaku usaha ikan kering ini. Salah satunya
adalah Usaha Dagang Ikan Asin UMAM yang berlokasi di Dusun VII Gg. Selamat di
Desa Suka Maju.
Unit usaha yang tergabung didalam BUMMAs
Jauzul Hind dan dibina oleh Rumah Zakat terus berjalan dengan baik. Meski
kondisi laut saat ini tidak menentu dalam penangkapannya. Usaha ikan UMAM
berusaha untuk bertahan dengan terus menjalankan usaha pengeringan ikan asin
ini.
“Ya meski kondisi laut saat ini bisa
dikatakan cukup sulit, tapi alhamdulillah kami mencoba untuk bertahan. Meski
tak sebanyak yang diperkirakan tapi bisa menutupi modal serta mendapatkan
untung yang lumayan. Kami betul betul berterima kasih kepada Rumah Zakat,”
ungkap Sarah selaku pemilik usaha pengeringan ikan.
Tentunya secara umum industri ikan kering
mempunyai peranan penting dalam rangka memenuhi sumber protein dan lemak yang
berharga murah bagi masyarakat. Dan tentunya beliau memperhatikan faktor faktor
yang mendukung didalamnya, diantaranya faktor ketersediaan bahan baku serta
tingkat kekeringan yang menjadi faktor pembeda kualitas serta membuat konsumen tertarik.
Newsroom
Husni Thamrin/Amri Rusdiana
