Setiap orang pasti mengisi kehidupannya dengan banyak aktivitas. Akan tetapi, tidak semua orang merasa memiliki aktivitas yang sinergi dengan visi, misi, dan tujuan hidupnya. Ada tiga hal yang sebaiknya dijadikan pertimbangan seseorang untuk menentukan pilihan aktivitas hidupnya, baik itu hobi maupun pekerjaannya.
Ada beberapa hal yang dapat dijadikan indikator agar kita bisa enjoy dengan aktivitas atau pekerjaan yang tengah kita jalani;
Pilihan aktivitas harus memberi peluang untuk berkontribusi pemikiran (Nasyrul Fikroh). Berkontribusi pemikiran merupakan fithrah manusia untuk berapresiasi diri. Mengaktualisasi keinginan akal dan emosi dalam lingkungan sosialnya. Pilihan aktivitas yang menutup peluang berinovasi pemikiran biasanya membosankan dan akan cepat kita ditinggalkan.
Pilihan aktivitas harus memberi peluang untuk meningkatkan kompetensi/skill (Tamiyatul Kafa`ah).Peningkatan kompetensi/skil merupakan salah satu kebutuhan kita untuk menghadapi hari esok yang semakin tidak pasti. Pilihan aktivitas yang menjadikan kita terjebak dalam rutinitas tanpa kompetensi/skill baru akan memandegkan laju kehidupan kita.
Pilihan aktivitas harus memberi peluang untuk memberikan sumber pembiayaan penghidupan (Kasbul Ma`isah). Sebuah pertimbangan yang cukup penting diperhatikan. Jangan sampai aktivitas kita menyita waktu, pikiran, dan tenaga sehingga pembiayaan kehidupan kita terbengkalai. Jika aktivitas/pekerjaan kita sampai pada level hobi tentu akan lebih menyenangkan lagi, kita melakukan hobi tetapi kita tetap mendapatkan fee…
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” (QS. Al Mulk : 2)***
Newsroom/Joko Mulyono