[:ID]Oleh: Muslimin
Ketika mengalami kesulitan memahami sebuah teori dalam ilmu pengatahuan, Ibnu Sina melaksanakan shalat sunah. Ia memohon petunjuk kepada Allah SWT agar diberi kemudahan untuk memahami teori pengetahuan itu. Setelah melaksanakan shalat sunah, Ibnu Sina mengalami kebeningan hati, kejernihan pikiran, dan kemudahan untuk memahami teori ilmu pengetahuan yang sebelumnya terasa sulit.
Pengalaman Ibnu Sina memperoleh kemudahan memahami sebuah teori setelah melaksanakan shalat sunah mengindikasikan bahwa shalat tidak hanya bernilai ibadah semata. Tetapi, shalat juga dapat menjadi terapi bagi orang-orang yang mengalami kesulitan dalam hidup. Termasuk kesulitan memahami sebuah teori dalam ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, Allah SWT berfirman, “Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya, yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.” (QS al-Baqarah [2]: 45).
Seseorang yang kesulitan memperoleh rezeki dapat melaksanakan shalat Dhuha terus-menerus agar diberi kemudahan memperoleh rezeki. Sebagaimana yang dikemukakan Rasulullah SAW, “Wahai kalian anak Adam, janganlah engkau bermalas-malasan shalat Dhuha empat rakaat. Sebab, dengan mengerjakan shalat Dhuha, Allah akan mencukupi keperluanmu pada sore harinya.” (HR Hakim dan Thabrani).
Sedangkan, bagi seseorang yang terjebak kebingungan yang berada di antara dua pilihan yang sulit, dapat melakukan shalat Istikharah untuk menentukan pilihan yang benar. Sebagaimana Rasulullah menjelaskan, “Jika salah seorang di antara kalian berniat dalam suatu urusan maka lakukanlah shalat dua rakaat yang bukan shalat wajib, kemudian berdoalah.” (HR Al-Bukhari).
Selain itu, bagi seseorang yang berkeinginan terhadap sesuatu, tetapi belum juga terwujud dapat melaksanakan shalat Hajat. Sebagaimana yang disabdakan Rasulullah, “Barangsiapa yang mempunyai kebutuhan kepada Allah atau salah seorang manusia dari anak-cucu Adam maka wudhulah dengan sebaik-baik wudhu, kemudian shalat dua rakaat, dan melaksanakan shalat Hajat.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).
Bahkan, ketika sebuah anak panah mengenai kaki sahabat Ali Ibn Abi Thalib, ia memerintahkan anak panah itu dicabut ketika melaksanakan shalat. Saat Ali Ibn Abi Thalib tenggelam dalam khusyuk melaksanakan shalat, bersamaan itu anak panah yang mengenai kaki Ali Ibn Abi Thalib dicabut. Subhanallah, Ali Ibn Abi Thalib tidak merasakan sakit ketika anak panah itu dicabut dari kakinya.
Sangat penting bagi seseorang yang mengalami problem hati, pikiran, dan fisik untuk mengatasinya dengan terapi shalat khusyuk. Sebab, shalat merupakan komunikasi antara hamba dan Allah SWT sehingga terjalin koneksi yang kuat. Dengan begitu, seluruh permasalahan yang dihadapi seorang hamba akan memperoleh pertolongan dari Allah SWT.
sumber: republika.co.id
[:en]When having difficulty understanding a theory in knowledge, Ibn Sina performed the sunnah prayer. He begged for guidance to Allah SWT to be given convenience to understand the theory of knowledge. After performing the sunnah prayer, Ibn Sina experienced silence, clarity of mind, and the ease of understanding the theory of science that had previously been difficult.
Ibn Sina’s experience in obtaining the ease of understanding a theory after performing sunnah prayers indicates that prayer is not only worth worshiping. However, prayer can also be a therapy for people who experience difficulties in life, Including the difficulty of understanding a theory in science.
Therefore, Allah SWT said, “Make patience and pray as your helper. And verily, this is indeed hard, except for those who are devoted. “(Surat al-Baqarah [2]: 45).
Someone who has difficulty obtaining sustenance can continue to pray Dhuha continuously to be given the convenience of obtaining sustenance. As stated by the Messenger of Allah, “O you sons of Adam, do not idolize the four Dhaba prayer. Because, by doing the Dhuha prayer, Allah will fulfill your needs in the afternoon. “(HR Hakim and Thabrani).
Whereas, for someone who is trapped in confusion who is between two difficult choices, he can perform Istikharah prayer to make the right choice. As the Prophet explained, “If one of you intends on an affair then do the two rak’ah prayers which are not obligatory prayers, then pray.” (Al-Bukhari).
In addition, for someone who is desirous of something, but has not yet materialized, he can perform Hajat prayer. As said by the Prophet, “Whoever has a need for Allah or one of the humans of Adam’s grandchildren is ablution with the best of ablution, then pray two rak’ahs, and perform Hajat prayer.” (Tirmidhi and Ibn Majah).
In fact, when an arrow hit the leg of the friend of Ali Ibn Abi Talib, he ordered the arrow to be removed while performing the prayer. When Ali Ibn Abi Talib was immersed in solemn prayer, at the same time the arrow that hit Ali Ibn Abi Talib’s leg was revoked. Subhanallah, Ali Ibn Abi Talib did not feel pain when the arrow was pulled from his leg.
It is very important for someone who has heart, mind, and physical problems to overcome it with solemn prayer therapy because prayer is communication between servants and Allah SWT so that a strong connection is established. That way, all the problems faced by a servant will get help from Allah SWT.
source: republika.co.id[:]