[:ID]TEKAD BESAR SANG PEMBUAT LONTONG BEBAS DARI RIBA[:en]GREAT DETERMINATION OF THE LONTONG MAKER TO FREE FROM RIBA[:]

oleh | Agu 25, 2017 | News

[:ID]BATANG. Sabtu (19/08), Mustofiyah, Fasilitator Desa Berdaya di Desa Berdaya Kalangsono, Banyuputih, Batang mengunjungi rumah Nenek Pariyah, pembuat lontong di desa binaan Rumah Zakat. Kunjungan kali ini untuk melihat aktifitas para binaan Rumah Zakat di desa Berdaya.

Ketika ditemui di rumahnya, Nenek pariyah (67th) ini sedang sibuk menata daun pisang untuk membuat lontong bersama putrinya Musrikah. “Setiap pagi begini mbak kerjaan saya” ungkap Nenek Pariyah dengan tawanya.

Awalnya usaha lontong yang digelutinya ini berjalan lancar saja, namun sejak mulai berhutang pada koperasi harian yang bunganya mencekik ekonomi Nenek Pariyah sekeluarga mulai goyah. Saat ini keluarga harus berkerja keras melunasi bunganya.” Kerja kayak gak ada hasilnya Mbak, uang hasil jualan hanya untuk bayar cicilan saja, capek mbak begini terus” ungkap Nenek Pariyah.

Sampai ketika ada dana bantuan modal usaha tanpa riba dari Rumah Zakat dan diberi pemahaman bahwa riba itu dosa maka Nenek Pariyah bertekad untuk melunasi hutang-hutangnya tersebut. “Alhamdullilah sejak ada dana simpan pinjam tanpa riba ini perlahan hutang riba saya lunas bahkan masih ada sisa buat nabung. Ternyata sedekah memang berkah,” ungkap Nenek Pariyah dengan senyum sumringah.

Newsroom/Kuna
Batang

 [:en]BATANG. Saturday (19/08), Mustofiyah, Empowered Village Facilitator in Berdaya Kalangsono Village, Banyuputih, Batang visited Pariyah’s house, a lontong maker in the empowered village of Rumah Zakat. The visit at this time to see the activities of the Rumah Zakat’s empowerment in the empowered village.

When met at her home,  Pariyah (67th) is busy arranging banana leaves to make lontong with his daughter Musrikah. ” In every morning my activity is like this,” said Pariyah.

Initially, this lontong business was running smoothly, but since starting to indebted to the daily cooperative whose interest strangled her economy began to worst. Currently, the family must work hard to pay off the interest. “My work doesn’t make any profit, the money from the sale just to pay the mortgage, I feel tired like this,” said her.

Until Rumah Zakat offers the capital assistance funds without interest /Riba and given the understanding that Interest/Riba is a sin then Pariyah determined to pay off the debts. “Alhamdullilah, since there is capital assistance from Rumah Zakat, slow but sure I can pay off my debts and free from the interest/riba. It turned out Shadaqah is blessings,” said Grandma Pariyah with a smile.

Newsroom / Kuna
Batang [:]