Sahabat, dalam menjalani kehidupan sebagai seorang muslim, menjaga keikhlasan dalam beramal adalah hal yang sangat penting. Amal yang dilakukan dengan niat ingin mendapatkan pujian dari manusia atau menunjukkan diri disebut sebagai riya. Riya adalah salah satu penyakit hati yang dapat merusak pahala dan mendekatkan kita pada dosa. Allah Swt. berfirman:
“Maka celakalah orang-orang yang salat, yaitu orang-orang yang lalai terhadap salatnya, dan mereka yang berbuat riya.” (Q.S. Al-Ma’un: 4-6).
Lalu, bagaimana kita bisa mengenali tanda-tanda riya? Berikut adalah tiga ciri utama yang perlu kita waspadai.
Tanda-Tanda Riya
1. Beramal untuk Dilihat Orang Lain
Orang yang terkena riya biasanya melakukan amal kebaikan hanya ketika ada orang lain yang menyaksikan. Ketika sendirian, ia cenderung malas atau tidak melakukannya sama sekali. Rasulullah saw. bersabda:
“Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya.” (H.R. Ahmad).
Sebagai contoh, seseorang rajin salat sunah di masjid hanya untuk dipuji sebagai orang yang taat, tetapi enggan melakukannya di rumah ketika tak ada yang melihat.
2. Berusaha Mendapatkan Pujian atau Pengakuan
Tanda lain dari riya adalah keinginan untuk dipuji atau diakui. Misalnya, seseorang bersedekah tetapi berharap ada orang yang tahu dan memuji kedermawanannya. Padahal, amal yang diterima oleh Allah Swt. adalah yang dilakukan dengan tulus ikhlas tanpa pamrih. Rasulullah saw. bersabda:
“Barang siapa beramal untuk mendengar-dengarkan, maka Allah akan memperdengarkan amalnya (di hari kiamat). Dan barang siapa beramal untuk dilihat, maka Allah akan memperlihatkan amalnya (di hari kiamat).” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Mengapa Zakat Penting dalam Kehidupan Seorang Muslim?
3. Kecewa Ketika Tidak Dipuji
Orang yang riya akan merasa kecewa atau marah ketika amal baiknya tidak mendapat perhatian dari orang lain. Misalnya, ia merasa usahanya sia-sia jika tidak ada yang memberikan apresiasi. Sikap seperti ini menunjukkan niat yang tidak murni dalam beramal.
Sahabat, riya adalah bentuk syirik kecil yang sangat berbahaya bagi keimanan. Agar terhindar dari riya, kita harus selalu mengingat bahwa Allah Swt. adalah satu-satunya yang berhak menilai amal kita. Luruskan niat dalam setiap ibadah, dan jadikan keikhlasan sebagai landasan utama.
Semoga Allah Swt. selalu menjaga hati kita dari penyakit riya dan menerima setiap amal yang kita lakukan dengan ikhlas. Aamiin.
Sahabat, sudahkah memiliki aplikasi Rumah Zakat App di smartphone-nya? Jika belum, yuk segera miliki agar bisa merasakan kemudahan dalam berzakat, berinfak, bersedekah, dan berdonasi kemanusiaan bersama Rumah Zakat.
Sahabat bisa klik di sini untuk mengunduh aplikasi melalui Playstore. Sementara melalui Appstore bisa klik di sini.