TANDA-TANDA HIDUP DIBERKAHI ALLAH

oleh | Mar 9, 2023 | Inspirasi

 

Seringkali kita mendengar kata-kata; semoga
berkah dalam keseharian kita. Pun kita jadi terbiasa berkata-kata semoga
berkah. Lalu berkah itu sendiri apa? Dan apakah tandanya kehidupan kita sudah
berkah dan atau diberkahi Allah?

 

Berkah berasal dari bahasa Arab, yakni
barokah, artinya nikmat. Dalam istilah lain berkah adalah mubarak, dan tabaruk
yang berarti nikmat.

 

Menurut Imam Al-Ghazali istilah, berkah
(barokah) artinya “bertambahnya kebaikan”. Sementara para ulama juga
menjelaskan makna berkah sebagai segala sesuatu yang banyak dan melimpah,
mencakup berkah-berkah material dan spiritual, seperti keamanan, ketenangan,
kesehatan, harta, anak, dan usia.

 

Dalam keseharian, kita acapkali mendengar
kata “semoga berkah”, bermaksud mencari kebaikan atau tambahan kebaikan, baik
kebaikan berupa bertambahnya harta, rezeki, maupun berupa kesehatan, ilmu, dan
amal kebaikan (pahala).

 

Dalam Al-Qur`an kata berkah (barakah) hadir
dengan beberapa makna, di antaranya: kelanggengan kebaikan, banyak, dan
bertambahnya kebaikan. Al-Quran sendiri merupakan berkah bagi manusia
sebagaimana firman-Nya:

 

“Ini (Al-Quran) adalah sebuah kitab yang
Kami turunkan kepadamu, penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan
ayat-ayatnya dan supaya orang-orang yang mempunyai pikiran mendapatkan
pelajaran.” (QS. Shaad: 29).

 

Sementara berkah atau barakah dalam arti
yang luas menyangkut masyarakat atau kaum bermakna sebagai  kebaikan, keselamatan, dan kesejahteraan bagi
seluruh kaum dalam suatu wilayah. Hal ini tercantum dalam ayat Al-Quran:

 

“Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu
beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari
langit dan bumi.” (QS. Al-A’raf: 96).

 

Setidaknya dari kedua ayat tersebut dapat
kita pahami bahwa sumber dan Al Quran adalah keberkahan bagi orang-orang yang
beriman dan keberkahan itu datangnya dari Allah Swt. Sementara syarat untuk
datangnya berkah dari Allah adalah dengan beriman dan bertakwa. Ini berlaku
baik secara individu maupun bermasyarakat (jama’i) sehingga keberkahan dapat
kita rasakan sebagai pribadi muslim maupun dalam kontek kehidupan
bermasyarakat.

 

Sebagai pribadi, keberkahan dapat kita
rasakan misalnya dengan mendaptkan hidup yang tenang, bahagia, sehat, rezeki
yang cukup, anak shalih shalihah, tetangga yang baik dan sebagainya. Dalam
konteks hidup bermasyarakat keberkahan itu seperti lingkungan aman, damai,
tidak ada bencana, bahan makanan yang melimpah dan murah dan sebagainya.

 

Lalu bagaimana ciri orang yang merasakan
hidupnya penuh berkah? Kita kembali mengacu pada Al Quran maupun hadits
Rasulullah Saw. Ada beberapa indikator orang-orang yang mendapat berkah dalam
hidupnya sesuai dengan kriteria Al Quran antara lain:

 

Merasa nikmat  dalam beramal shaleh (Al-An’am 6 : 125)

Konsisten (istiqamah) dalam kebaikan (QS.
Ali Imran 3:101)

Merasakan kerinduan kepada Allah (QS.
Al-Anfal 8 : 2-3)

Pandai menggunakan indra, akal dan fitrah
untuk memilih yang terbaik (QS. An-Nahl:78)

Pandai bersyukur (QS. Ibrahim 14:7, QS.
Luqman 31:12)

Selalu Shabar menghadapi ujian (QS. Ali
Imran 3:200)

 

Sabar menghadapi penderitaan, sabar dalam
menggapai kesuksesan, sabar dalam menyampaikan kebenaran, sabar dalam
beribadah, dan sabar menghadapi berbagai karakter orang. Setidaknya jika kita
dapat merasakan indikator tersebut maka secara pribadi atau individu boleh
disebut hidupnya penuh keberkahan.

Namun demikian setiap pribadi tentu akan
merasakan keberkahan hidupnya yang berbeda antara yang satu dengan yang
lainnya.

 

Meski demikian acuannya tetap sama yakni
beriman dan bertakwa sehingga orang yang hidup gelimang harta dan serba
kecukupan hidupnya belum tentu berkah selama dia tidak beriman dan bertakwa.
Wallahu’alam

 

Sumber : islampos.com

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
1
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
1
+1
0