Oleh: Bahron Ansori
Suatu ketika Rasulullah SAW bangun dari tidur dalam keadaan merah mukanya. Ia lalu berkata, “La ilaha illallah, celaka orang-orang Arab karena keburukan telah dekat, telah terbuka hari ini benteng penghalang Ya’juj dan Ma’juj (Nabi SAW melingkarkan antara ibu jari dan telunjuk). Lalu ditanyakan, “Apakah kita akan dibinasakan, padahal ada orang-orang saleh di tengah-tengah kita?” Nabi SAW menjawab, “Ya, jika al khabats telah merajalela.” (HR Al Bukhari-Muslim).
Kata al khabats dalam hadis ini memiliki makna segala perbuatan yang merupakan bentuk kemaksiatan terhadap Allah SWT serta dilakukan kapan saja dan di mana saja (banyak dijumpai di setiap waktu dan tempat).
Hadis di atas juga menjelaskan, jika kemaksiatan telah tersebar dan merajalela, itu artinya iman menjadi sesuatu yang sangat langka, kebaikan dan keberkahan rezeki telah lenyap, rasa aman tidak ada lagi, banyak terjadi huru-hara dan wabah penyakit
Sementara itu, kesia-siaan menjadi sesuatu yang mendominasi, keadaan masyarakat berubah total, kemungkaran dianggap kebaikan, sedangkan kebaikan menjadi sesuatu yang diingkari. Inilah salah satu tanda akan keluarnya Ya’juj dan Ma’juj yang merupakan satu di antara sekian pertanda bahwa kiamat telah di ambang pintu.
Ini merupakan isyarat bahwa apa yang disabdakan Rasulullah SAW itu telah mendekati bahkan menjadi kenyataan. Nabi SAW telah memberitahukan kepada umatnya beberapa tanda dekatnya hari kiamat yang terjadi di akhir zaman.
Tanda-tanda kiamat, yakni pertama, orang tidak memperhatikan halal dan haram. Dalam hadis sahih al Bukhari dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh akan datang kepada manusia suatu masa di mana seseorang sudah tidak peduli lagi bagaimana caranya mendapatkan harta, apakah secara halal atau dengan cara haram.”
Termasuk kategori mencari harta secara haram adalah dengan mempraktikkan riba dan rentenir. Tidak bisa dimungkiri bahwa sektor muamalah, ekonomi, dan bisnis kini telah didominasi oleh sistem ribawi, yaitu dengan bermunculannya bank-bank dan lembaga perkreditan yang mempraktikkan riba ataupun orang-orang yang berprofesi sebagai rentenir.
Kedua, waktu terasa pendek. Nabi SAW bersabda, “Tidak akan terjadi kiamat sehingga waktu menjadi terasa pendek” (HR Al Bukhari). Setahun mejadi serasa sebulan, sebulan seperti seminggu, seminggu bagaikan sehari, sehari terasa sejam, dan sejam bagai semenit.
Para ulama berbeda pendapat tentang arti lafal taqarub az-zaman (waktu menjadi pendek) dalam hadis di atas. Di antara pendapat-pendapat tersebut adalah sedikitnya keberkahan di dalam waktu (umur).
Ada juga yang mengatakan cepatnya hari-hari berlalu disebabkan beragamnya sarana transportasi dan komunikasi sehingga yang jauh menjadi terasa dekat. Dalam hadis lain, Nabi SAW bersabda, “Hari kiamat tidak terjadi sehingga fitnah tersebar, banyak kebohongan, dan pasar-pasar saling berdekatan.” (HR Ahmad). Wallahu’alam.
Sumber: republika.co.id
The term ‘Last Day’ in reality stands for the ‘Last Age’, or the age which would culminate in the end of history—when the true Messiah, Jesus, the son of Mary (not son of God), would return to rule the world from Jerusalem with justice and ‘eternal’ rule. It would be ‘eternal’ in the sense that history would end with that event. Life on earth beyond that event, and after Jesus dies a human death and is buried next to Prophet Muhammad (peace and blessings of Allah Most High be upon them both) in Madinah, would not qualify as history. This would be so since the modern secular rope would have reached its predictable end in total godlessness, and with such a consequent collapse of morals, and of moral consciousness, that people would forget their human status and “would engage in sexual intercourse in public like donkeys”. Already it is quite clear (particularly at the time of Trinidad’s Carnival) that we are quite close to the fulfillment of that ominous prophecy made by Prophet Muhammad (peace be upon him).
Prophet Muhammad prophesied many more signs of the Last Day. Most of these are known as the ‘minor’ signs. Let us describe the ten ‘major’ signs of judgment day.
AFTER the lesser signs of the Hour appear and increase, mankind will have reached a stage of great suffering. Then the awaited Mahdi will appear; he is the first of the greater, and clear, signs of the Hour. There will be no doubt about his existence, but this will only be clear to the knowledgeable people. The Mahdi will rule until the False Messiah (al-masih al-dajjal) appears, who will spread oppression and corruption. The only ones who will know him well and avoid his evil will be those who have great knowledge and iman (faith).
The false Messiah will remain for a while, destroying mankind completely, and the earth will witness the greatest fitnah (tribulation) in its history. Then the Messiah Jesus, upon whom be peace, will descend, bringing justice from heaven. He will kill the Dajjal, and there will be years of safety and security.
Then the appearance of Yajuj and Majuj (Gog and Magog) will take mankind by surprise, and corruption will overtake them again. In answer to Jesus faithful prayer to Allah, the Most High, they will die, and safety, security, justice and stability will return.
This state of affairs will continue for some years, until the death of Jesus. The scholars differ concerning the order in which the other greater signs of the Hour will come about. They are:
• The destruction of the Ka’bah and the recovery of its treasure;
• The rising of the sun from the west;
• The emergence of the Beast from the earth;
• The smoke;
• A wind will take the souls of the believers;
• The Qur’an will be taken up into heaven;
• A fire will drive the people to their last gathering place; and
• The Trumpet will be sounded: at the first sound everyone will feel terror; at the second sound all will be struck down; at the
last sound all will be resurrected.
Source: http://sunnahonline.com/library/paradise-hell-and-the-hereafter/262-signs-before-the-day-of-judgement-the