Sahabat, salat adalah tiang agama dan ibadah yang paling utama dalam kehidupan seorang muslim. Namun, ada beberapa tanda dalam salat yang dapat mengarah pada sifat kemunafikan.
Dalam kitab Ash-Shalah wa Hukmu Tarikiha jilid 1, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah rahimahullah menjelaskan ada enam hal yang termasuk tanda kemunafikan seseorang dalam salat, yaitu:
1. Malas Ketika Bangkit untuk Menegakkan Salat
Orang yang munafik akan merasa berat dan malas ketika hendak melaksanakan salat. Ini menunjukkan kurangnya keimanan dalam hati. Allah Swt. berfirman:
“Dan apabila mereka berdiri untuk salat, mereka berdiri dengan malas.” (Q.S. An-Nisa: 142)
Salat seharusnya menjadi wujud cinta dan ketaatan kepada Allah Swt, bukan beban yang terasa memberatkan.
2. Riya’ Ketika Mengerjakannya
Riya’ berarti melakukan ibadah bukan karena Allah Swt., melainkan untuk dilihat dan dipuji oleh manusia. Rasul
“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil, yaitu riya’.” (H.R. Ahmad).
Sahabat, salat yang dilakukan dengan riya’ tidak akan bernilai di sisi Allah Swt. Niatkan salat hanya untuk mengharap rida Allah Swt. semata.
3. Menunda-nunda Waktu Salat
Orang munafik sering menunda-nunda salat hingga hampir keluar dari waktunya. Ini menunjukkan ketidakpedulian terhadap perintah Allah Swt. Padahal, Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya salat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” (Q.S. An-Nisa: 103).
Salat pada waktunya adalah salah satu bukti kesungguhan iman seorang hamba.
Baca Juga: 7 Wanita Luar Biasa dalam Sejarah Islam
4. Gerakannya Terlalu Cepat
Gerakan salat yang dilakukan dengan terburu-buru tanpa thuma’ninah (tenang) adalah tanda lain dari kemunafikan. Rasulullah saw. pernah mengingatkan seseorang yang salat dengan cepat:
“Ulangilah salatmu, karena sesungguhnya engkau belum salat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Salat seharusnya dilakukan dengan khusyuk, menghadirkan hati, dan merenungkan setiap gerakan serta bacaan.
5. Sedikit Menyebut atau Mengingat Allah Swt. di Dalamnya
Orang munafik hanya sedikit berzikir dan mengingat Allah Swt. dalam salatnya. Padahal, tujuan salat adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt. dan mengingat-Nya. Allah Swt. berfirman:
“Sesungguhnya salat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar, dan sesungguhnya mengingat Allah (salat) itu lebih besar (keutamaannya).” (Q.S. Al-Ankabut: 45).
Jika hati lalai dari mengingat Allah Swt., salat pun kehilangan ruhnya.
6. Tidak Mengerjakannya Secara Berjemaah
Ibnu Qayyim menyebutkan bahwa salah satu tanda kemunafikan adalah meninggalkan salat berjemaah.
“Salat berjemaah lebih utama dibanding salat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Salat berjemaah menunjukkan kebersamaan dan keimanan yang kokoh. Sebaliknya, meninggalkannya tanpa uzur menunjukkan kelemahan iman.
Menghindari Sifat Kemunafikan dalam Salat
Sahabat, mari kita introspeksi diri agar salat kita terbebas dari tanda-tanda kemunafikan ini. Perbaikilah niat, lakukan salat dengan khusyuk, tepat waktu, dan berjemaah. Ingatlah bahwa salat adalah penghubung antara hamba dengan Rabb-nya.
Selain itu, jangan lupa untuk memperbanyak amal saleh, seperti membantu saudara-saudara kita di Palestina yang sedang membutuhkan uluran tangan. Rasulullah saw. bersabda:
“Sedekah itu dapat memadamkan murka Allah dan menghindarkan dari keburukan kematian.” (H.R. Tirmidzi).
Melalui Rumah Zakat, Sahabat bisa berdonasi untuk Palestina dan meringankan penderitaan mereka. Klik di sini untuk mulai berdonasi.