Berbicara mengenai usia, rata-rata usia anak memulai toilet training di umur dua dan tiga tahun. Dan tidak lagi mengompol di malam hari antara usia dua setengah tahun sampai lima tahun. Namun sekali lagi, usia ini bukanlah menjadi patokan untuk memaksakan anak menguasai kemampuan ini. Karena ketika ternyata anak belum mampu mengendalikan otot yang berkaitan dengan BAK atau BAB, yang ada hanyalah suasana yang berpotensi membuat anak maupun ibu menjadi stres. Dan akan selalu ada masanya dimana anak yang tidak menemukan masalah selama priode awal toilet training lalu tiba-tiba enggan melakukannya untuk sementara waktu.
Tujuh hal berikut ini bisa menjadi tanda bahwa anak siap untuk toilet training:
1. Tetap kering dalam jangka waktu sekitar 2 – 3 jam, atau tetap kering saat bangun dari tidur siang
2. Menunjukkan awareness terhadap sinyal tubuhnya. Misalnya, anak berpindah ke tempat yang lebih private ingin BAB.
3. Memberi tahu ibu ketika ia selesai BAK/BAB di celana/popok
4. Tidak suka tetap memakai celana/popok yang basah/kotor
5. Menunjukkan ketertarikan untuk duduk di toilet atau ingin memakai celana dalam.
6. Mampu memahami dan mengikuti instruksi sebanyak dua langkah
7. Mampu menarik dan menurunkan celana.
