Setiap hamba Allah pasti mendambakan rahmat dan keberkahan-Nya dalam setiap aspek kehidupan, baik dalam urusan dunia maupun akhirat. Namun, tidak jarang seorang hamba merasa jauh dari Allah bahkan tanpa ia sadari bahwa ia tengah mengalami tanda-tanda berpalingnya Allah darinya.
Dalam kondisi seperti ini, penting bagi setiap muslim untuk selalu mawas diri dan memperhatikan tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa Allah telah berpaling. Di antara tanda-tanda yang perlu diwaspadai adalah dicabutnya nikmat beribadah dan disibukkannya seorang hamba dengan perkara yang tidak bermanfaat.
Inilah tanda-tanda berpalingnya Allah dari hamba-Nya. Semoga bisa jadi bahan evaluasi bersama.
1. Dicabutnya Nikmat Beribadah
Salah satu tanda yang nyata bahwa seorang hamba tengah dijauhkan dari kasih sayang Allah adalah dicabutnya nikmat dalam beribadah. Karena sesungguhnya beribadah kepada Allah adalah sebuah kenikmatan yang tak ternilai.
Dengan ibadah, seorang hamba dapat mendekatkan diri kepada Sang Pencipta dan meraih kebahagiaan dunia serta akhirat. Namun, ketika seseorang mulai merasa berat untuk melaksanakan ibadah, bahkan merasakan kebosanan dalam salat, puasa, membaca Al-Qur’an, atau zikir, maka itu bisa menjadi tanda bahwa nikmat beribadah tengah dicabut dari dirinya.
Seorang hamba yang dijauhkan dari nikmat beribadah seringkali tidak lagi merasakan manisnya iman. Padahal, Rasulullah pernah bersabda:
“Ada tiga perkara yang jika terdapat dalam diri seseorang, ia akan merasakan manisnya iman: (1) mencintai Allah dan Rasul-Nya lebih dari apapun, (2) mencintai seseorang hanya karena Allah, dan (3) membenci kekufuran sebagaimana ia benci dilempar ke dalam neraka.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Ketika rasa cinta dan rindu untuk beribadah mulai sirna, hal ini adalah isyarat penting agar seseorang segera introspeksi dan kembali mendekat kepada Allah dengan bertaubat.
Baca Juga: 8 Dosa yang Membuat Pahala Habis di Akhirat
2. Disibukkan dengan Perkara yang Tidak Bermanfaat
Poin ini pun juga menjadi tanda berpalingnya Allah dari diri seseorang. Dunia ini penuh dengan kesenangan yang sementara dan tipuan yang menyesatkan. Seringkali, manusia terjebak dalam perkara-perkara yang tidak memiliki nilai akhirat, seperti berlebihan dalam hiburan, menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak produktif, atau terlalu sibuk mengejar materi tanpa peduli pada bekal akhirat.
Rasulullah bersabda, “Diantara tanda baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal yang tidak bermanfaat baginya.” (H.R. Tirmidzi).
Namun, ketika seorang hamba malah tenggelam dalam aktivitas yang tidak mendekatkan dirinya kepada Allah, seperti berlama-lama di media sosial tanpa tujuan, mengikuti tren duniawi yang melalaikan, atau bahkan bergelimang dalam perdebatan sia-sia, ini bisa menjadi tanda bahwa ia mulai disibukkan dengan urusan yang menjauhkan dirinya dari ketaatan.
Ketika kedua tanda ini mulai tampak dalam kehidupan kita—terasa malas dalam beribadah dan disibukkan dengan hal yang sia-sia—maka sudah saatnya kita segera bertaubat dan memohon agar Allah mengembalikan hati kita kepada-Nya.
Rasulullah senantiasa mengajarkan doa agar kita terhindar dari kesesatan hati, yaitu:
“Ya Allah, janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau memberikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau adalah Maha Pemberi.” (Q.S. Ali Imran: 8).
Maka, marilah kita selalu bermuhasabah, memohon ampun kepada Allah, dan berusaha kembali ke jalan-Nya. Semoga kita semua dijauhkan dari tanda-tanda berpalingnya Allah dan senantiasa diberikan kenikmatan dalam beribadah serta diberi kesibukan dalam hal-hal yang bermanfaat di dunia dan akhirat.
Rumah Zakat mengajak Sahabat untuk tetap aktif berinfak melalui infak.id. infak.id merupakan platform infak milik Rumah Zakat yang mudah, cepat, dan praktis untuk digunakan. Melalui infak.id, Sahabat bisa menebarkan #ManfaatHebat kepada sesama setiap waktu. Yuk berinfak!