[:ID]PALEMBANG. Panca Desa merupakan salah satu wilayah pedesaan yang berlokasi di Kecamatan Air Kumbang, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan. Perjalanan menuju lokasi ditempuh sekitar 1 jam, ditambah 30 menit melewati jalan bertanah merah yang membelah kawasan perkebunan.
Aktivitas warga di sini sebagian besar bertani dan berkebun. Meski berasal dari keluarga pra sejahtera, anak-anak Panca Desa begitu semangat untuk mengaji. Setiap jam 2 siang, mereka berkumpul di rumah Ibu Siyatun untuk bersama-sama mengaji. Salah satu diantaranya adalah Dian Ayu Rahmawati.
Dian saat ini bersekolah di SDN 6 Air Kumbang, perempuan berusia 11 tahun ini baru saja usai melaksanakan Ujian Akhir Sekolah. Ayahnya seorang petani, sementara ibunya seorang ibu rumah tangga. Rumahnya berjarak empat kilometer dari rumah Ibu Siyatun.
Untuk bisa sampai ke tempat mengaji, Dian mengayuh sepeda kurang lebih setengah jam. Debu dan panas terik tak dihiraukannya selama ia bisa menimba ilmu agama. Dian pun berencana melanjutkan sekolah menengah disalah satu pondok pesantren untuk mendalami ilmu agama.
Dian mengucapkan terima kasih atas Al-Quran yang dibawa oleh tim Relawan Rumah Zakat Palembang pada hari Rabu lalu (07/06). Ia berjanji akan semakin giat mengaji. Sementara itu, Ibu Siyatun juga menyampaikan hal senada. “Semoga donatur senantiasa murah rezeki dan para relawan supaya enteng jodoh bagi yang belum berkeluarga,” tuturnya.
Newsroom/Surianto
Palembang
[:en]PALEMBANG. Panca Desa is one of the rural areas located in the District of Air Kumbang, Banyuasin Regency, South Sumatra. The journey to the location takes about 1 hour, plus 30 minutes through the red-landed road that divides the plantation area.
The activities of the people there are mostly farming and gardening. Although coming from a prosperous family, the children of Panca Desa are so eager to study. Every 2 pm, they gather at Mother Siyatun’s house together to recite. One of them is Dian Ayu Rahmawati.
Dian is currently studying at SDN 6 Air Kumbang, this 11-year-old woman just finished executing the Final Examination School. His father was a farmer, while his mother was a housewife. Her home is four kilometers from the house of Ibu Siyatun.
To get to the place of recitation, Dian pedaling bicycle for about half an hour. Dust and scorching heat she ignored as long as she could gain knowledge of religion. Dian also plans to continue high school at a boarding school to explore the science of religion.
Dian thanked the Quran brought by Rumah Zakat volunteer Palembang on last Wednesday (07/06). She promised to be more eager to learn quran. Meanwhile, Mrs. Siyatun also delivered the same thing. “Hopefully donators are always give abundance sutenance and volunteers soon meet their mate for those who have not married,” he said.[:]