[:ID]SYAWALAN SD JUARA: DARI KUDAPAN TRADISIONAL HINGGA SUARA EMAS MUTIA[:en]SYAWALAN SD JUARA: FROM TRADITIONAL FOOD TO MUTIA'S GOLDEN VOICE[:]

oleh | Jul 17, 2017 | News

[:ID]YOGYAKARTA. Pada Sabtu (15/07)kecerian para warga Girimulyo, kecamatan Kulon Progo, kota DIY mewarnai acara Syawalan yang diselenggarakan oleh Relawan inspirasi Kricak Rumah Zakat. Kegiatan Syawalan ini berbeda karena seluruh makanannya berbahan dasar singkong. “Saya cemplon! Saya sawut! Saya tambah lapis bu! Saya kolaknya dua bu, mau buat anak yang satunya”, demikianlah ramainya warga saat makanan mulai disajikan.

Makanan-makanan tersebut terbuat dari singkong yang ditanam oleh para ibu-ibu Penerima Manfaat (PM) Rumah Zakat, yang kemudian diolah menjadi beraneka macam makanan yang menarik dan lezat. Tidak kurang dari 13 macam aneka makanan berbahan singkong ini disajikan di meja yang telah disediakan oleh panitia. Diantara macam anekanya adalah lapis singkong, tela-tela, lemet, kolak, cemplon, serawut, dan yang lainnya.

Makanan berbahan singkong ini sangat disukai peserta Syawalan, bahkan ada pula yang membawa pulang ke rumah usai acara hingga makananan ludes tak tersisa.
“Harapannya makanan berbahan singkong ini akan dilombakan antar PM waktu Agustusan mendatang supaya lebih mengeratkan hubungan antar PM Kricak kota Jogja.” Kata Relawan Inspirasi.

Selain itu, Syawalan kali ini semakin seru dengan dihibur suara emas Mutia, siswa SD Juara Yogjakarta. Ia menyanyikan dua buah lagu dalam kesempatan tersebut: lagu Tak akan berpaling dari-Mu dari Rossa dan Sepenggal Firdaus karya bu Budi, kepala sekolah SD Juara Yogjakarta. Para peserta pun turut antusias menyanyikan lagu terseut bersama Mutia, dan tak sedikit pula yang mengabadikan momen tersebut dengan kamera handphone-nya.

 

Newsroom/Arif
Yogyakarta[:en]YOGYAKARTA. On Saturday (15/07) Relawan Inspirasi Kricak of Rumah Zakat was organized Syawalan event for citizens of Girimulyo village, Kulon Progo district, the city Yogyakarta. This Syawalan event was different because the whole food is made from cassava. “I want cemplon! I want sawut, I want to add kue lapis for my other child!” shouted the participants of the event when the committee served the food. They were beyond enthusiast.

The cassava that used to make that food was planted by the Beneficiary (PM) of Rumah Zakat, which then processed into various interesting and delicious food. Not less than 13 types of various food made from cassava was deliciously served on the table, consisted of: layers of cassava, tela-tela, lemet, kolak, cemplon, serawut, and others.

The participants were in love with the cassava food, some of them even brought them home after the event and there was nothing left.
“I hope this cassava food will be contested at Agustusan event (Indonesia independent day commemoration) to strengthening the relationship between the beneficiaries at Kricak.” Said Relawan Inspirasi.

In addition, this time Syawalan was getting exciting with the golden voice of Mutia, student of SD Juara Yogjakarta. He sang two songs in this event: Tak akan berpaling dari-Mu from Rossa dan Sepenggal Firdaus by Mrs. Budi, principal of SD Juara Yogjakarta. The participants were also enthusiastically sang along with Mutia, and not a few who captured the moment with their camera.

 

Newsroom / Arif
Yogyakarta

 

 

 [:]