[:ID]KEBUMEN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan prevalensi stunting (pendek) yang cukup tinggi. Dari data tahun 2016 prevanlensi stunting di Indonesia adalah 26,1 % atau sekitar 9 juta anak. Hal ini merupakan pekerjaan rumah bagi Indonesia untuk menurunkan angka stunting. Tak terkecuali fasilitas kesehatan terkecil yang dimiliki masyarakat, posyandu.
Rumah Zakat sebagai lembaga sosial turut hadir dalam usaha meningkatkan status gizi masyarakat terutama balita. Rumah Zakat telah memberikan support kepada Posyandu di Desa Blater, Kecamatan Poncowarno, Kabupaten Kebumen berupa Pemberian Makanan Tambahan untuk Balita (PMT) sejak bulan Mei 2017.
“Saya sebagai fasilitator Rumah Zakat, dimana background pendidikan saya Ilmu Gizi agak prihatin melihat kondisi kesehatan masyarakat khususnya status gizi balita. Angka gizi kurang, gizi buruk stunting masih tinggi di Indonesia. Saya juga masih melihat gizi kurang dan stunting di sekeliling saya. Atas dasar itulah kami, Rumah Zakat lewat program senyum sehat memberikan support PMT.” ungkap Syarifudin pada Rabu (08/11).
Pemberian PMT ini setidaknya berdampak dua hal di Posyandu Dukuh Krajan, Desa Blater. Pertama dengan pemberian PMT, kita memberikan tambahan asupan gizi kepada para balita. Kedua, dengan adanya pemberian PMT, memotivasi para orang tua balita untuk menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan anak mereka ke posyandu, sehingga angka cangkupan kunjungan ke posyandu meningkat. Dengan meningkatnya angka cangkupan kunjungan ke posyandu, didapatkan data gambaran status gizi balita. Dengan data inilah kemudian bisa diambil tindakan intervensi untuk balita kurang gizi dan stunting.
“Selama 7 bulan ini, sejak Rumah Zakat support posyandu, Alhamdulillah ada peningkatan kunjungan balita di Posyandu. Diharapkan dari data yang ada, akan diambil tindakan intervensi untuk memperbaiki status gizi balita” tambah Syarifudin.
“Alhamdulillah, terima kasih kepada Rumah Zakat yang sudah memberikan support PMT kepada Posyandu. Selama ini kunjungan balita meningkat. Dan semoga ke depannya status gizi para balita juga meningkat” ungkap Marsiyah salah satu kader posyandu.
Newsroom/Ratih
Kebumen
[:en]KEBUMEN. Indonesia is one of the countries with a high prevalence of stunting (short). From the data of 2016 the prevalence of stunting in Indonesia is 26.1% or about 9 million children. This is a homework for Indonesia to lower stunting rates. Not to mention the health facilities that the community.
Rumah Zakat as a social institution is also present in the effort to improve people’s nutritional status. Rumah Zakat has provided support to Posyandu in Blater Village, Poncowarno Sub-district, Kebumenikan Regency for Supplementary Feeding for Toddlers (PMT) since May 2017.
“I am the facilitator of Rumah Zakat, my background is Nutrition Science and I’m concerned about the condition of public health, especially the nutritional status of toddler, malnutrition rate is still high in Indonesia I still see malnutrition around me. Rumah zakat through a senyum sehat program gives supplementary feeding support,” Syarifudin said on Wednesday (11/11).
Giving supplementary feeding is divided into two things in Posyandu Hamlet Krajan, Blater Village. First with the provision of PMT, we give additional nutrition to the toddlers. Secondly, with the interest of supplementary feeding, motivating parents of toddler to weigh the weight and height of children to posyandu, make the number of cangkupan visit to posyandu increased.
“During this 7 months, since Rumah Zakat supports posyandu, Alhamdulillah, there is an increase of toddler visit in Posyandu, it is expected from the data that will be taken intervention to improve the nutritional status of children under five years old” added Syarifudin.
“Alhamdulillah, thanks to Rumah Zakat who has provided PMT support to Posyandu, so far the toddler visit increases and hopefully in the future the nutritional status of toddlers will also increase” said Marsiyah one of the posyandu cadres.
Newsroom / Ratih
Kebumen[:]