[:ID]MALANG. Pak Sareh Sri Mulyo (95 th) merupakan salah satu penerima manfaat dari program penyaluran kornet Superqurban. Ia tinggal berdua bersama seorang istrinya di Jl. Supriadi Gg. 11 No. 33 Rt. 06 Rw. 4 Kel. Sukun Kec. Sukun, Kota Malang.
Keluarga Pak Sareh merupakan kategori kurang mampu. Mereka jarang bisa membeli daging tiap bulannya. Daging merupakan barang mewah bagi keluarga kecil ini. Mereka hanya bisa mencicipinya pada hari-hari tertentu saja.
“Alhamdulillah saya sangat bersyukur diberi bantuan kornet Superqurban, semoga semua para karyawan dan para donatur Rumah Zakat diberi kesehatan, kekuatan dan barokah rizki yang banyak”, Ucap Pak Sareh.
Kondisi keluarga pak Sareh cukup memprihatinkan. Beliau tinggal bersama seorang istrinya yang sedang lumpuh. Setiap harinya beliau berjualan susu dengan mengayuh sepeda. Susu dagangannya diambilnya dari Jl. Bandung, setelah itu beliau berkeliling sekitaran Jl. Bandung sampai kembali ke rumahnya. Pekerjaan itu beliau lakukan tiap hari tanpa kenal lelah.
Usia yang hampir seabad tidak menghalangi beliau untuk terus bekerja. Beban ekonomi yang dipikulnya sama sekali tidak menyurutkan semangat hidupnya. Beliau masih tampak sehat secara fisik dan rohaninya. Rutin tahajud, puasa Senin Kamis, sama puasa nabi Daud merupakan rahasia beliau masih tampak bugar hingga sekarang.
Newsroom/Nurul Ulfa Ajidin
Malang
[:en]MALANG. Pak Sareh Sri Mulyo (95 yo) is one of the beneficiaries of the Superqurban corned program. He lives alone with his wife on Supriadi street, Gg. 11 No. 33 Rt. 06 Rw. 4 Exod. Sukun, Sukun district, Malang City.
Mr. Sareh’s family belongs to poor category. They seldom buy meat every month. Meat is a luxury food for this small family. They can only taste it on certain days only.
“Alhamdulillah I am very grateful with the help of Superqurban corned, hopefully all employees and the donors of Rumah Zakat will be always healthy, tough and showered by a lot of blessings”, said Mr. Sareh.
Mr. Sareh’s family condition is quite apprehensive. He lives with a wife who is paralyzed. Every day he sells milk by pedaling a bicycle. Milk merchandise is taken from Bandung street, after that he toured around Bandung street until return to his home. The work he does every day tirelessly.
Even his age is almost a century, it did not prevent him from continuing work. The economic burden he endured did not dampen his life spirits. He still looks healthy physically and mentally. Routine tahajud, sunnah fasting on Monday and Thursday, as well as fasting of prophet David is a secret why he still looks fit until now.
Newsroom / Nurul Ulfa Ajidin
Malang[:]