BANDUNG. RZ mengoptimalkan hewan qurban yang dipotong pada hari raya Idul Adha hingga hari tasyrik, menjadi produk olahan daging yang dinamai Superqurban jenis kornet olahan RZ yang bisa tahan hingga tiga tahun.
Berbeda dengan hasil pemotongan oleh panitia kurban yang dilakukan pada Idul Adha, hanya tahan lebih kurang tiga hari saja. Sejak tahun 2000, RZ sudah mengolah daging kurban dengan cara modern dengan menjadikan sebuah makanan kaleng yang sudah mendapatkan rekomendasi halal dari MUI dan siap santap.
RZ senantiasa memfokuskan bahwa daging kurban olahan ini ditujukan untuk bantuan kemanusian, tidak hanya untuk Indonesia hingga mancanegara. “Bentuk kurban kita adalah daging yang dikalengkan, dan ini tahannya tiga tahun. Ini bedanya dengan daging kurban umumnya yang dipotong usai salat Idul Adha, jika ditaruh di lemari es hanya bisa tahan seminggu. Jika tidak hanya tiga hari saja,” ungkap External Communication RZ Muhammad Arief.
Tidak hanya itu, Arief pun menambahkan Superqurban ini sangat bermanfaat bagi masyarakat yang terkena musibah, daerah krisis pangan, dan bisa menjadi siaga pangan. Buktinya superqurban telah menyentuh saudara-saudara kita di wilayah Indonesia Timur, seperti Pulau Tello, Pulau Kayuwadi, Pulau Alor, Pulau Rote, Pulau Sabu, Pulau Sumba, dan Pulau Komodo pada bulan Juni 2013 lalu, yang ikut berpartisipasi dalam Ekspedisi Bhakti Kesra Nusantara bersama Kementrian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra). Oleh karena itu, superqurban ini adalah program optimalisasi pelaksanaan ibadah kurban dengan dikornetkan dan diolah secara modern, sesuai syariah, praktis, menjangkau pelosok dan penyaluran sepanjang tahun.***
Newsroom/Diki Taufik Sidiq
Bandung
