[:ID]JAKARTA. Ahad, (16/04) relawan Nusantara Jakarta Timur melaksanakan Program BnB (Borong & Berbagi) yang berlokasi di CFD Bundaran Hotel Indonesia. Ditengah berkembangnya teknologi internet, masih ada orang yang menyambung hidupnya dengan membuat mainan sederhana seperti parasut. Adalah Sunaryo penjual parasut mainan yang terbuat dari bahan kantung plastik kresek yang ditambal dengan beberapa kombinasi warna. Uniknya, dalam parasut tersebut dipasangkan sebuah robot laksana prajurit yang siap beraksi. Hal tersebut ia lakukan karena cita-cita Suryono pada waktu kecil ingin menjadi bagian angkatan bersenjata dan membela tanah air.
Semangat Sunaryo untuk bertahan hidup di ibukota memberikan inspirasi tersendiri bagi kita semua. Harga mainan dari hasil kreasinya tersebut dijual mulai dari Rp. 15.000 – Rp. 25.000. Penghasilan yang ia dapatkan tidak menentu, bahkan terkadang tidak mencukupi kebutuhan hidupnya. Sunaryo memiliki 5 orang anak, 3 diantaranya sudah menikah dan tidak menetap bersama. Ia masih mempunyai tanggungan pendidikan, anak bungsunya masih berada di kelas 6 SD.
Ketika masih muda, Sunaryo berjualan dengan berkeliling kota Jakarta Selatan dengan menaiki angkutan umum, namun saat ini kondisi ia tidak memungkinkan dikarenakan usianya yang sudah tak muda lagi. Laki-laki paruh baya yang tinggal di pemukiman padat penduduk, Jalan Bangka Buntu 7 Mampang, Jakarta Selatan ini, divonis dokter menderita sakit paru-paru. “Saya udah nggak kuat dek kalau jualan jauh, udah sering ngos-ngosan, minum obat terus sebulan ini. Rawat jalan karena paru-paru saya bermasalah dek” ungkap Sunaryo yang juga pernah berjuang dalam memperebutkan kemerdekaan dengan senyumnya yang khas.
Saat menggalang aksi dana untuk Somalia di CFD Jakarta, para relawan tidak sengaja bertemu dengan Sunaryo, Minggu (26/03). Namun, ketika hendak memberikan bantuan kepadanya, relawan sempat kesulitan mencari Sunaryo, bahkan berniat untuk mencari rumahnya di kawasan padat penduduk, Mampang Jakarta. Setelah proses pencarian dilakukan terus-menerus, akhirnya Minggu, (16/04) relawan bertemu kembali dengan Sunaryo di CFD Jakarta. Pukul 07.00 WIB, para relawan berkumpul di CFD Jakarta untuk membagi tugas mencari Sunaryo, berharap bisa bertemu dengannya. Setelah dua jam pencarian, akhirnya relawan yang bernama Aufiya memberikan kabar bahwa Sunaryo sang pengrajin parasut telah ditemukan di depan Hotel Mandarin, seluruh tim pun bergegas menuju lokasi.
“Alhamdulillah, Allah masih mengizinkan kita untuk bertemu Pak Sunaryo ditengah keramaian pengunjung CFD. Kami langsung siap membantu dengan menjual parasut beliau dan meminta Pak Sunuaryo untuk istirahat terlebih dahulu.” Ujar salah satu relawan Rumah Zakat.
Setelah berbicang banyak dengan Sunaryo dan ditemani dengan sarapan pagi, Sahruldin Ketua Koordinator Relawan Jakarta Timur, menyampaikan maksud dan tujuannya untuk bertemu Sunaryo. Ia mengutarakan tujuannya, yaitu untuk Program Borong dan Berbagi (BnB). Program tersebut merupakan program inisiasi Rumah Zakat, sebuah lembaga filantrophi kemanusiaan yang bertujuan untuk mengembangkan dan memberdayakan para pedagang kecil agar dapat bertahan dari tingginya tingkat kompetisi dunia usaha. Harapan lainnya, dengan program ini para profil pedagang kecil dapat terangkat dan menarik minat para konsumen untuk memberdayakan, khususnya para pedagang yang masih berjualan meski sudah berusia lanjut.
Program Borong dan Berbagi ini, telah memborong dagangan Parasut milik Sunaryo sejumlah Rp 300.000. “Alhamdulillah, biasanya sehari saya disini hanya bisa membawa pulang 50.000 sampe 60.000 rupiah saja, tapi sekarang Allhamdulilah, bisa membawa uang buat anak istri sebesar 300.000 rupiah, terimakasih banyak ya dek. Semoga Rumah Zakat, para donatur dan adek adek sukses” ujar beliau diiringi doa sehingga membuat para relawan pun terenyuh.
Perjalanan hidup Sunaryo memang tidaklah mudah, perlu kerja keras lebih untuk mendapatkan kebahagiaannya, meskipun begitu, beliau tetap bersyukur dalam menjalani hidupnya. Sunaryo sudah memberikan pelajaran berharga bagi kita semua untuk tetap selalu berusaha, tangguh dan pantang mengeluh. Sesulit apapun kondisi Sunaryo, ia selalu tersenyum dan ikhlas dalam menjalani hidupnya.
Newsroom/Dian Ekawati
Jakarta [:en]JAKARTA. Sunday (16/04) Rumah Zakat Volunteers East Jakarta carried out BnB Program (Buy & Share) located at Car Free Day Hotel Indonesia. Amid the development of internet technology, there are still people who to earn money making a simple toy like a parachute. Sunaryo, seller toy parachute made from a plastic bag crackle patched with several color combinations. Interestingly, in the parachute attached a robot like soldiers ready for action. This he did because Suryono ideals when he was childhood wanted to be part of the armed forces and the defense of the nation.
Sunaryo spirit to survive in the capital is an inspiration for us all. The Price of toys from the results of his creations is sold starting from Rp. 15.000 – Rp. 25,000. He get erratic Income from selling the toys, sometimes it even do not meet his life need. Sunaryo has 5 children, 3 of them are married and do not live together. He still need to sent his child, the youngest child is 6th grade elementary students.
When he was young, Sunaryo sold his product to around town by riding public transit, but this time it is not possible because he is not young anymore. Middle-aged men who live in densely populated settlements, Jalan Bangka Buntu 7 Mampang,, South Jakarta, was diagnosed by doctor suffering from lung disease. “I am not strong enough to sell my product far away, I have been take medication continuously for a month. Outpatient because my lungs disease” said Sunaryo, who also fought in the fight for independence of the nation.
When raising funds for Somalia action in CFD Jakarta, the volunteers accidentally met Sunaryo, Sunday (03/26). However, when trying to provide relief to him, the volunteers had trouble finding Sunaryo, even intends to find his home in densely populated areas, Mampang Jakarta. After the search process is done continuously, finally on Sunday (04/16) volunteers reunited with Sunaryo in CFD Jakarta. At 07:00 pm, the volunteers gathered in CFD Jakarta to divide the task of finding Sunaryo, hoping to meet him. After two hours of searching, finally a volunteer named Aufiya give the news that Sunaryo parachute was found in front of the Mandarin, the entire team rushed to the site.
“Alhamdulillah, God still allows us to meet Pak Sunaryo amid the crowd of CFD visitors. We immediately ready to help by selling his parachute and asked Mr. Sunuaryo to break first. “Said one of Rumah Zakat volunteers
After converse much with Sunaryo and accompanied with a full breakfast, Sahruldin, East Jakarta Volunteer Coordinator, convey intent and purpose to meet Sunaryo. He expressed objective for Buy and Shar Program (BnB). The program is an initiation of Rumah Zakat program, a humanitarian Philanthropy institution that aims to develop and empower the small vendors in order to survive the high level of competition in the business world. Other expectations, with this program the profile of small traders can be lifted and attract consumers to empower, especially the traders are still selling despite old age.
Borong and Sharing Program, has bought toys belong to Sunaryo amounting to Rp 300,000. “Alhamdulillah, I usually just get 50,000 till 60,000 rupiah a day, but now Allhamdulilah, can bring 300,000 rupiah for my wife and child, thank you very much. Hopefully Rumah Zakat, donators and you are all success” he said while prayeing that makes the volunteers touched.
Sunaryo life journey is not easy, he needs more hard work to get happiness, however, he remains grateful to live his life. Sunaryo already provide a valuable lesson for us all to always try, tough and never complained. No matter how difficult his condition, he always smile and sincere in living his life.
Newsroom/Dian Ekawati
Jakarta [:]