BANDUNG – Rumah Zakat mengajak donatur, mitra, komunitas, dan media massa untuk terus bersuara untuk kemerdekaan Palestina melalui kegiatan Teras Aksi dan Urun Rembuk Bandung Solidariry for Palestine pada Rabu, 18 Desember 2024. Dalam kegiatan ini diadakan orasi, penampilan musik, charity bazaar, dan juga diskusi bersama para donatur dan mitra Rumah Zakat di Kota Bandung.
“Rumah Zakat berkomitmen menjadi lembaga filantropi yang akan terus menyuarakan Palestina melalui Gerakan #LoveForPalestine. Melalui Gerakan ini kami mengajak masyarakat Indonesia untuk terus berisik di sosial media, memboikot produk yang mendukung genosida, ikut aksi solidaritas untuk Palestina, dan berinfak semampunya untuk membantu Palestina,” tutur Chief Fundraising Officer, Didi Sabir.
Dalam Teras Aksi Bandung Solidarity for Palestine, Rumah Zakat pun menggandeng musisi asal Bandung Rocket Rockers untuk bersuara mendukung kemerdekaan Palestina melalui musik. Acara ini juga dihadiri oleh para donatur dan mitra yang berkomitmen untuk terus mendukung kemerdekaan Palestina.
“Sudah 76 tahun penjajahan dilakukan oleh bangsa Israel pada Palestina. Total korban jiwa sejak 1948 hingga 2023 sudah mencapai lebih dari 100.000 jiwa. Rumah Zakat mendukung langkah-langkah pemerintah Republik Indonesia dalam upaya menyuarakan untuk mewujudkan kemerdekaan Palestina,” ungkap Didi.
Sejak terjadinya tragedi genosida dan blokade Israel pada 7 Oktober 2023, Rumah Zakat sebagai lembaga amil zakat dan kemanusiaan terus berkolaborasi dengan masyarakat serta pemerintah Indonesia dalam mendistribusikan bantuan kemanusiaan untuk Palestina.
Hingga November 2024, Rumah Zakat telah mendistribusikan bantuan kepada 838.643 penerima manfaat di Gaza. Adapun bantuan yang diberikan berupa makanan, air bersih, obat-obatan, pakaian, hingga daging kurban. “Kami mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dari para donatur yang telah mengamanahkan dana zakat, infak, dan sedekahnya untuk membantu Palestina,” tutur Didi kembali.
Integrated Green Residential untuk Masyarakat Gaza
Pada 18 September 2024, PBB mengeluarkan resolusi yang memutuskan bahwa Israel harus tinggalkan Palestina dalam kurun waktu satu tahun. Resolusi tak mengikat tersebut disahkan melalui pemungutan suara. Hasil pemungutan suara menunjukkan 124 negara mendukung, 14 negara menolak, dan 43 lainnya abstain.
Resolusi PBB tersebut memberikan angin segar bagi terwujudnya kemerdekaan Palestina. Meskipun kita tidak akan pernah tahu apakah Israel akan benar-benar keluar dari wilayah Palestina dalam kurun waktu satu tahun ini. Namun hal ini perlu untuk kita persiapkan bersama guna membantu masyarakat Palestina agar dapat hidup seperti sebelumnya. Apalagi PBB memprediksi pembangunan Kembali Gaza membutuhkan biaya Rp643 triliun dan waktu selama 15 tahun.
Rencananya akan di bangun 500 shelter berukuran ukuran 21 m2 untuk keluarga besar dan 500 shelter ukuran 21 m2 untuk keluarga yang lebih kecil. Seluruh rumah sudah dilengkapi fasilitas rumah tangga lengkap dan juga kebutuhan air bersih serta listrik dari solar panel sebesar 3300 watt dan 4400 watt.