menurut sebuah penelitian psikolinguistik, suara yang diucapkan manusia tidak hilang. Psikolinguistik adalah sebuah ilmu yang menganalisis bahasa dari sudut pandang psikologis. Perkataan baik, buruk, akan naik ke dataran yang lebih tinggi, semakin tinggi hingga naik ke langit.
Salah satu perkataan yang mungkin diucapkan manusia adalah shalawat. Apa nasib shalawat-shalawat yang kita ucapkan? Semua itu dijelaskan di dalam hadits berikut,
\”Apabila tiba hari jumat, ada seribu malaikat datang berkunjung ke kuburanku. Apabila mereka telah usai melakukan kunjungan itu, maka mereka pun mengembara di bumi sebelah timur dan barat. Tiap kali mereka mendengar seseorang membaca shalawat untukku, maka shalawat tersebut mereka bawa, kemudian mereka tempatkan di bawah \’arsy, lalu mereka berkata: \”Ya Tuhan kami, inilah shalawat si Fulan bin Fulan.\” Maka Allah berfirman: \”Sesungguhnya Aku membalas shalawatnya berlipat ganda. Bawalah shalawatnya itu kepada Jibril, agar dia tempatkan pada sisinya sehingga shalawat itu kelak akan datang kepada pemiliknya di hari kiamat. Dan Aku akan letakkan shalawat itu pada neraca (mizan) pembacanya, sedang shalawat itu menguntungkannya. Ia beratkan timbangannya pada Mizan, dan mengantarkan pembacanya ke syurga\”.(Mau’izhah, Hadits).
Ternyata kebenaran bahwa suara yang diucapkan manusia akan naik ke atas atau ke langit sudah disebutkan empat belas abad lalu dalam hadits Rosulullah Saw. Hal ini sejatinya dapat menjadi salah satu motivasi bagi setiap orang untuk senantiasa bershalawat untuk Rasulullah Saw.
Linda Handayani