Sahabat, dalam kehidupan rumah tangga, Rasulullah saw. menekankan pentingnya peran suami sebagai pemimpin, pelindung, dan pembimbing bagi keluarganya. Tugas seorang suami tak hanya mencukupi kebutuhan material saja, tetapi juga menjaga keluarganya dari hal-hal yang dapat mendekatkan pada kemaksiatan.
Ada istilah khusus untuk suami yang lalai akan peran ini, yaitu dayyuts. Apa itu suami dayyuts dan mengapa dalam Islam hal ini sangat dilarang? Yuk simak tulisan ini hingga selesai untuk tahu jawabannya!
Siapa Itu Suami Dayyuts?
Sahabat, suami dayyuts adalah mereka yang tidak memiliki rasa cemburu ketika anak atau istrinya berpakaian ketat, memperlihatkan aurat, atau melakukan perbuatan yang bertentangan dengan syariat. Mereka membiarkan anggota keluarganya tampil menarik di hadapan laki-laki lain tanpa berusaha untuk menasihati atau memperbaikinya.
Seorang suami yang dayyuts tidak merasa khawatir saat istri dan anak perempuannya melanggar batasan aurat yang seharusnya dijaga.
Dalam Islam, cemburu bagi seorang suami terhadap kemaksiatan yang dilakukan keluarganya adalah tanda kecintaan dan kepedulian. Rasa cemburu ini seharusnya mendorong seorang suami untuk menjaga keluarganya dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.
Allah Swt. berfirman dalam Al-Qur’an:
“Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu.” (Q.S. At-Tahrim [66]: 6).
Ayat tersebut mengingatkan setiap suami akan tanggung jawab besar menjaga keluarganya dari hal-hal yang dapat menjerumuskan ke dalam neraka. Jangan sampai rasa sayang yang keliru atau ketidakpedulian membuat seorang suami membiarkan kemaksiatan dalam keluarganya.
Tiga Golongan yang Diharamkan Masuk Surga
Dalam Shahih At-Targhib wat Tarhib, Rasulullah saw. menyebutkan tentang tiga golongan yang diharamkan oleh Allah Swt. untuk memasuki surga. Rasulullah saw. bersabda:
“Ada tiga golongan yang diharamkan surga atas mereka: pecandu bir, anak yang durhaka kepada orang tuanya, dan dayyuts yang membiarkan kemaksiatan pada keluarganya.” (H.R. Ahmad, An-Nasa’i, dan Al-Hakim).
Hadis di atas menunjukkan peringatan keras dari Rasulullah saw. tentang bahaya menjadi seorang dayyuts. Mengabaikan kemaksiatan yang terjadi di lingkungan keluarga bukanlah hal sepele dalam pandangan Islam. Oleh karena itu, Rasulullah saw. secara tegas menyebut bahwa seorang suami yang dayyuts akan dijauhkan dari surga.
Baca Juga: Rekomendasi Sedekah Subuh Untukmu Setiap Hari
Mengapa Menjadi Suami Dayyuts Sangat Berbahaya?
Menjadi dayyuts berarti seorang suami tidak peduli terhadap ketaatan keluarganya kepada Allah Swt. Ketika seorang suami membiarkan istrinya berpakaian ketat atau memperlihatkan aurat di hadapan umum tanpa usaha untuk mengingatkan atau memperbaikinya, maka suami tersebut telah berkontribusi pada tersebarnya kemaksiatan. Lebih dari itu, ia pun menelantarkan amanah dari Allah SWt. untuk menjadi pemimpin keluarga yang harus membimbing anak dan istri menuju jalan ketaatan.
Suami seharusnya memiliki rasa cemburu yang sehat, yang mendorongnya untuk menasihati dengan bijak dan penuh kasih sayang bila anak dan istri terlupa atau tergelincir pada kemaksiatan. Menjaga keluarganya dari tindakan yang menyimpang adalah bentuk kecintaan dan tanggung jawab seorang suami sebagai pemimpin keluarga.
Bagaimana Seharusnya Seorang Suami Bersikap Agar Tidak Dayyuts?
Sahabat, menjadi suami yang baik dalam pandangan Islam berarti menjaga, membimbing, dan memperhatikan keluarga dengan penuh tanggung jawab. Nah, agar suami tidak dayyuts, seorang suami seharusnya seperti ini:
1. Menjadi Teladan Ketaatan
Memberikan contoh dalam ibadah, kesopanan berpakaian, dan perilaku akan memberikan pengaruh besar bagi keluarga. Dengan sikap yang baik, nasihat dari seorang suami atau ayah akan lebih mudah diterima oleh anak dan istri.
2. Menguatkan Iman Keluarga
Suami harus berusaha untuk mendekatkan istri dan anak-anak pada lingkungan yang baik. Tak hanya itu, suami pun harus mengingatkan anak istri untuk menjaga diri dari hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt.
3. Mengajak Berdialog dengan Kasih Sayang
Ketika menemukan hal yang dirasa kurang sesuai, sampaikan dengan lemah lembut, penuh kasih sayang, dan tanpa kekerasan. Dengan cara ini, nasihat akan terasa lebih tulus dan lebih mudah diterima oleh anak dan istri.
Rasulullah saw. bersabda:
“Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang suami adalah pemimpin bagi keluarganya, dan ia akan dimintai pertanggungjawaban atas mereka.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Baca Juga: Baca Doa Ini Saat Kesulitan Rezeki
Dari hadis tersebut bisa menjadi pengingat, bahwa amanah yang diberikan kepada seorang suami untuk memimpin, menjaga, dan membimbing keluarganya itu begitu berat. Sehingga seorang suami harus bersungguh-sungguh menjalankan amanahnya.
Rumah Zakat merupakan Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) yang tidak hanya mengelola dan mendistribusikan zakat, infak, dan sedekah, tetapi juga mengelola dan mendistribusikan donasi untuk Palestina. Sahabat bisa ikut terlibat dalam berbagai program kebaikan untuk Palestina dengan klik tautan ini.