PALEMBANG. Barang Bekas Jadi Amal atau yang disingkat Bank Sampah BEKAL mulai populer di masyarakat Kelurahan Talang Bubuk Plaju, Palembang. Kegiatan ini merupakan perwujudan dari kepedulian masyarakat Kelurahan Talang Bubuk terhadap pentingnya menjaga lingkungan hidup terutama dari dampak negatif sampah yang dibuang sembarangan.
Kepedulian makin besar setelah mereka mengetahui dampak yang diakibatkan membuang sampah sembarangan ketika pertemuan bersama RZ dalam acara pilah sampah. Dalam program Bank Sampah ini sudah tercatat 18 Kepala Keluarga yang aktif rutin menabung sampahnya dan puluhan warga lainya dalam bentuk sedekah sampah.
“Setiap warga yang telah menjadi nasabah Bank Sampah BEKAL ini di rumahnya akan di tempel stiker. Adanya stiker itu pertanda keluarga tersebut telah berpartisipasi dalam Program Kampung Berseri di Palembang. Diharapkan dengan semakin banyaknya stiker yang ditempel di rumah warga maka semakin kecil dampak negatif dari sampah yang dapat mengakibatkan banjir,” ungkap penggagas program Wahyudi.***
Newsroom/Wahyudi
PalembangPALEMBANG, Scraps for charity (Barang Bekas jadi Amal) or Bekal Waste Bank program becomes popular in Talang Bubuk Plaju, Palembang. This program is the implementation of social awareness toward environment especially on the waste issues.
The local residents of Talang Bubuk Plaju become more aware toward their environment since they participate in the RZ’s counseling program which talks about the dangers of littering. RZ initiates to create local waste bank in Talang Bubuk Plaju and now there are 18 families which join in this waste bank.
“Each waste bank customer of Bekal will have preventing flood sticker in his/her house. The existence of sticker in his/her house signs that he/she has joined Kampung Berseri program. We expect that by the existence of this program, there more people who aware of the dangers of littering.” Wahyudi, the program initiator, said.
Newsroom/Wahyudi
Palembang