SURABAYA. Soleh, salah satu member Rumah Zakat Cabang Surabaya mendapatkan keuntungan 100% dari bisnis susu kedelai. Dengan modal Rp30.000,- ia mengolah dan menjual susu kedelai setiap harinya. Dalam sehari, jika susu kedelainya habis terjual ia akan mendapatkan penghasilan Rp60.000,- Rumah Zakat telah memberikan bantuan sarana dan pendampingan usaha kepadanya selama 10 bulan.
Susu kedelai mengandung protein 35 % bahkan pada kedelai yang memiliki kualitas tinggi kadar proteinnya dapat mencapai 40 – 43 %. Dibandingkan dengan sumber protein hewani dan nabati lainnya, kedelai mempunyai kandungan protein yang lebih tinggi, hampir menyamai kadar protein susu skim kering. Selain itu, susu kedelai dapat diminum oleh orang yang tidak boleh memakan daging atau sumber protein hewani lainnya. Kebutuhan protein sebesar 55 gram per hari dapat dipenuhi
dengan makanan yang berasal dari dua gelas susu kedelai. Keuntungan-keuntungan inilah yang membuat Soleh diberi saran oleh Hamzah, Micro Business Officer Rumah Zakat untuk menjadikan bisnis susu kedelai sebagai mata pencahariannya.
Selain berprotein hampir sama dengan susu sapi, susu kedelai relatif lebih terjangkau bagi konsumen. Oleh sebab itu, selain memberikan keuntungan kepada Seleh, bisnis susu kedelai ini juga menambah tingkat gizi konsumen yang hanya dapat mengonsumsi susu kedelai ketimbang susu sapi yang relatif mahal. Menurut Rizki, Member Relationship Officer Rumah Zakat, susu kedelai juga baik untuk orang-orang yang tidak terbiasa dengan susu sapi. “Kalau biasanya ada orang yang saluran pencernaanya tidak bisa mencerna susu sapi, biasanya mereka sakit perut ketika meminum susu sapi. Susu kedelai bisa jadi solusi untuk masalah ini,” tambah Rizki. Saat ditemui, Soleh juga berujar, “waktu pendampingan saya mendapatkan informasi bahwa susu kedelai dapat mencegah tekanan darah tinggi. Bahkan untuk ibu-ibu susu kedelai dapat mencegah kanker payudara, haid tidak teratur, osteporosis, dan mengurangi kolesterol. Ini yang membuat saya semakin yakin untuk melanjutkan “.***
Newsroom/Muhammad Hamzah Hidayat
Surabaya