Suatu siang, ada panggilan HP. Nomor yang muncul adalah nomor baru yang tidak ada dalam rekaman contacts. Entah kenapa, saya melawan kebiasaan untuk mengabaikan panggilan-panggilan asing. Suara di sana dengan santun memperkenalkan diri dan institusinya. Dari Rumah Zakat, dan minta waktu untuk bersilaturahim. Lebih terdorong oleh keingintahuan, dibuatlah janji ketemuan.
Ketika waktunya tiba, dua orang muda mengenakan jaket seragam bertengger di pagar rumah, menanti disilahkan masuk.
Sesudahnya, berceritalah mereka tentang Rumah Zakat, sebuah lembaga amil zakat nasional. Mereka tidak tengah menghimpun dana. Mereka semata-mata memperkenalkan produk-produknya yang ternyata dikelola dengan konsep pemasaran modern. Bercerita tentang sumber zakat kontemporer, mulai dari profesi, saham dan obligasi, undian, investasi, perusahaan dan simpanan. Bercerita tentang ragam program yang sudah mereka lakukan, seperti santunan pendidikan, bantuan sosial berkesinambungan untuk daerah bencana alam dan daerah minus, pemberdayaan ekonomi umat berupa bantuan dana usaha, sarana usaha dan jejaring usaha, juga bantuan kesehatan berwujud
layanan kesehatan serba gratis termasuk mobil jenasah gratis.
Mereka meninggali beberapa majalah dan brosur yang tampilannya cukup memikat.
Di sana dapat dibaca sikap transparans dalam mengelola dana umat. Dengan penyaluran dana 2005 mencapai 62,5 milyar rupiah, dan saldo akhir 2005 sebesar 3,6 milyar rupiah. Dan ternyata mereka punya kantor lengkap dengan professionalnya di beberapa kota? Mereka berlomba berbuat kebaikan dengan program reposisi lembaga untuk merebut posisi market leader.
Bukan main!
Setelah perjumpaan mengesankan tadi, baru-baru ini mereka minta saran tentang cara efektif mensosialisasi program Zakat untuk Rakyat. Lagi-lagi, dengan sikap membuka diri terhadap cara-cara pemasaran modern.
Seandainya saja semua ikhtiar mengangkat harkat hidup masyarakat dilakukan dengan menterapkan konsep social marketing, mungkin wajah Indonesia akan jadi (lebih?) sumringah.#
H. Anwar Mujahid Adhy Trisnanto
Mitra Rumah Zakat Indonesia, tinggal di Semarang
