MEDAN. (20/04) Banyak cara untuk mengatasi tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD). Seperti yang dilakukan oleh sebanyak 30 anak usia SD dan SMP adalah anggota dari Jumantik (Juru Pemantau Jentik) kecil di wilayah Integrated Community Development (ICD) Medan Selayang, Sumatera Utara.
Tujuan dari Jumantik Muda upaya pencegahan yang dilakukan RZ bersama Cita Sehat Foundation (CSF) untuk mengatasi kasus DBD tinggi di ICD Medan Selayang.
“Pada tahun 2014 dan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Medan, pasien DBD di Kel. Tanjung Sari, Kec. Selayang adalah nomor satu di Kota Medan,” kata Melda, ICD fasilitator Medan Selayang.
Berbekal senter, alat tulis dan stiker setiap minggu anak-anak ini akan berkumpul dan berbagi tugas pemantauan jentik di setiap rumah. Setelah selesai dengan jentikan pemantauan, mereka akan membantu warga untuk 3M, yang menguras, menutup, dan mengubur barang-barang ke dalam larva sarang. Rumah yang telah diperiksa dan larva bebas akan mereka disisipkan stiker. Tidak jarang mereka juga membagikan buah-buahan untuk warga yang menjaga rumah mereka.
“Bagaimana untuk mengamati dengan menemukan semua situs perkembangbiakan jentik nyamuk, setelah disenter satu-satu, diambil jentiknya, kemudian dicatat dalam buku,” kata Adinda, anggota dari Little Jumantik.
Kegiatan Jumantik yang dilakukan secara rutin kecil ini bisa membantu menurunkan jumlah larva, yang pada gilirannya dapat menurunkan jumlah kasus DBD. Sejak komunitas ini dibentuk pada pertengahan 2014 hingga saat ini, ICD Medan Selayang tidak lagi menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, tersbut diungkapkan Melda setelah melihat data Departemen Kesehatan pada 2015.
Sumber : https://anshora.com/islamic/siswa-sd-cara-kreatif-untuk-mencegah-dengue/MEDAN. (20/04) Banyak cara untuk mengatasi tingginya kasus demam berdarah dengue (DBD). Seperti yang dilakukan oleh sebanyak 30 anak usia SD dan SMP adalah anggota dari Jumantik (Juru Pemantau Jentik) kecil di wilayah Integrated Community Development (ICD) Medan Selayang, Sumatera Utara.
Tujuan dari Jumantik Muda upaya pencegahan yang dilakukan RZ untuk mengatasi kasus DBD tinggi di ICD Medan Selayang.
“Pada tahun 2014 dan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Medan, pasien DBD di Kel. Tanjung Sari, Kec. Selayang adalah nomor satu di Kota Medan,” kata Melda, ICD fasilitator Medan Selayang.
Berbekal senter, alat tulis dan stiker setiap minggu anak-anak ini akan berkumpul dan berbagi tugas pemantauan jentik di setiap rumah. Setelah selesai dengan jentikan pemantauan, mereka akan membantu warga untuk 3M, yang menguras, menutup, dan mengubur barang-barang ke dalam larva sarang. Rumah yang telah diperiksa dan larva bebas akan mereka disisipkan stiker. Tidak jarang mereka juga membagikan buah-buahan untuk warga yang menjaga rumah mereka.
“Bagaimana untuk mengamati dengan menemukan semua situs perkembangbiakan jentik nyamuk, setelah disenter satu-satu, diambil jentiknya, kemudian dicatat dalam buku,” kata Adinda, anggota dari Little Jumantik.
Kegiatan Jumantik yang dilakukan secara rutin kecil ini bisa membantu menurunkan jumlah larva, yang pada gilirannya dapat menurunkan jumlah kasus DBD. Sejak komunitas ini dibentuk pada pertengahan 2014 hingga saat ini, ICD Medan Selayang tidak lagi menjadi wilayah dengan kasus DBD tertinggi, tersbut diungkapkan Melda setelah melihat data Departemen Kesehatan pada 2015.
Sumber : https://anshora.com/islamic/siswa-sd-cara-kreatif-untuk-mencegah-dengue/