[:ID]MALUKU. Department Kesehatan RI tahun 2017 merilis penyebab utama kebutaan di Indonesia adalah katarak. Menurut hasil Survei kebutaan Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) yang dilakukan Perhimpunan Dokter Ahli Mata Indonesia (PERDAMI) dan Badan Litbangkes, tahun 2014 – 2016 di 15 provinsi di Indonesia, yang dilakukan pada penduduk diatas usia 50 tahun menunjukkan prevalensi kebutaan sebesar 3%. Sebanyak 15 provinsi itu sudah mencakup 65% orang Indonesia.
Merespon hal tersebut guna menurunkan angka kebutaan yang diakibatkan oleh penyakit katarak dan meningkatkan harapan dan produktifitas masyarakat, Rumah Zakat berkolaborasi bersama AMCF, BAZNAS, PERDAMI dan Dinas Kesehatan Kota Ternate menyelenggarakan Operasi Katarak di Rumah Sakit Muhammadiyah Kota Ternate, Prov Maluku Utara. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal 7 hingga 11 Maret nanti. Ketua BAZNAS Republik Indonesia, CEO Rumah Zakat, Ketua PERDAMI, Pimpinan AMCF dan Perwakilan Gubernur Maluku Utara turut hadir dalam kegiatan ini.
Beberapa hari sebelumnya sebanyak 774 warga Maluku Utara telah mengikuti proses skrining yang dilakukan dibeberapa wilayah di kota Ternate, dengan sebaran pasien yang berasal dari wilayah Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Timur (Haltim), Kepulauan Sula dan Tidore.
Salah satu penerima manfaat kegiatan operasi katarak ini adalah Bpk. Husni yang berasal dari Kota Ternate, akibat katarak yang dideritanya beliau sering mengeluhkan sulitnya penglihatan saat membaca Alqur’an.
“Terima kasih atas bantuan dari semua pihak yang telah membantu operasi mata saya ini, semoga Allah SWT membalas dengan pahala yang banyak kepada para panitia acara dan para donatur,” katanya saat ditemui selepas menerima bingkisan.
Chief Executive Officer Rumah Zakat, Nur Efendi yang turut hadir dalam kegiatan tersebut, juga menyampaikan harapan kepada semua pihak.
“Melalui kegiatan ini kita bisa mengedukasi masyarakat dalam hal menanggulangi buta akibat katarak, salah satu usaha yang bisa kita lakukan selain dengan operasi katarak adalah dengan pola hidup sehat dan memberi nutrisi yang cukup untuk kesehatan mata kita”.
Selama 3 hari kedepan, kegiatan ini akan terus dijalankan. Sebagai ikhtiar bersama mengentaskan buta akibat katarak, guna meningkatkan produktifitas masyarakat Indonesia.
Newsroom / Hermansyah
Maluku[:en]MALUKU. Health Department in 2017 released the main cause of blindness in Indonesia is cataracts. According to the results of the Rapid Assessment of Avoidable Blindness (RAAB) Survey conducted by the Indonesian Association of Ophthalmologists (PERDAMI) and Litbangkes, 2014 – 2016 in 15 provinces in Indonesia, performed on people over 50 years old showed a prevalence of blindness of 3% . The 15 provinces already cover 65% of Indonesians.
Responding to reduce the number of blindness caused by cataract disease and increase the hope and productivity of the community, Rumah Zakat collaborate with AMCF, BAZNAS, PERDAMI and Ternate Municipal Health Office held Cataract Operation at Muhammadiyah Hospital Ternate, North Maluku Province. This activity is held from 7 to 11 March. Chairman of BAZNAS of the Republic of Indonesia, CEO of Rumah Zakat, Chairman of PERDAMI, Head of AMCF and North Maluku Governor Representative also attended this event.
A few days before, 774 North Maluku citizens have followed the screening process conducted in some areas in Ternate, with the distribution of patients from Halmahera Barat (Halbar), East Halmahera (Haltim), Sula and Tidore Islands.
One of the beneficiaries of this cataract surgery is Husni who came from the city of Ternate, due to cataracts that he suffered often complained about the difficulty of sight when reading the Qur’an.
“Thank you for the help of all the parties who have helped my eye surgery. May Allah SWT reward with many rewards to the event organizers and donators,” he said when met after receiving a gift.
Chief Executive Officer of Rumah Zakat, Nur Efendi who also attended the event, also expressed his hope to all parties.
“Through this activity we can educate the community in terms of tackling the blind due to cataracts, one effort that we can do in addition to cataract surgery is a healthy lifestyle and provide adequate nutrition for our eye health.
During the next 3 days, this activity will continue to run, as a joint effort to alleviate blindness due to cataracts, in order to increase the productivity of Indonesian society.
Newsroom / Hermansyah
Maluku[:]