[:ID]#Sharinghappiness: RINGANKAN BEBAN ARIFIN DAN ARMAN[:]

oleh | Des 1, 2016 | News

[:ID]sharinghappiness-ringankan-beban-arifin-dan-armanMEDAN. Arifin dan Arman merupakan kakak beradik dari 6 bersaudara. Pada tahun 2010 ketika Arifin masih di bangku sekolah kelas 3 SD, Ia sering terjatuh dan akibatnya pergerakan langkah kakinya mengalami ketidaknormalan, yakni tidak seimbang. Hal tersebut membuat guru Arifin melaporkan hal tersebut kepada orang tua Arifin dan tindakan orang tuanya adalah membawa Arifin ke Tukang Kusuk karena orang tua Arifin berfikir itu bukan penyakit serius.

Sedangkan Arman, pada tahun 2013 gejala yang sama mulai muncul dan dialaminya namun dikarenakan keterbatasan biaya baik Arifin maupun Arman tidak bisa mendapat pemeriksaan yang berlanjut. Pada tahun 2015 Arman dan Arifin baru melakukan pemeriksaan di Rumah Sakit H. Adam Malik Medan dan hasilnya mereka didiagnosis “Duchenne Muscular Dystrophy” atau disingkat DMS yaitu distrofi otot yang menjangkit satu dari 3.600 anak laki-laki dan dapat menyebabkan degenerasi otot dan kematian.

Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen distrofin, gen terbesar di kromosom X manusia yang menjandi protein distrofin, yaitu komponen struktural dalam jaringan otot yang penting dalam membuat stabil kompleks distroglikan membrane sel. Walaupun laki-laki dan perempuan sama-sama dapat mengalami mutasi ini, tanda-tanda penyakit ini tidak muncul pada perempuan.

Setelah mengetahui hasil pemeriksaannya, orang tua Arifin dan Arman belum bisa mengambil tindakan selanjutnya. Namun pada akhir bulan Agustus 2016 Arifin dan Arman baru bisa menjalani rawat inap selama satu minggu. Pengambilan obat untuk Arifin dan Arman dilakukan ke Rumah Sakit Sidempuan yang jaraknya sangat jauh dan membutuhkan biaya Rp 400.000 untuk biaya transportasi dan dilakukan satu minggu sekali.

Selain itu untuk pengobatan lanjutan, Arifin dan Arman juga harus melakukan fisioterapi 2 kali dalam seminggu di Klinik Gunung Tua yang jarak tempuhnya juga sekitar 4 jam dari rumahnya dan membutuhkan biaya yang cukup besar untuk sekali penanganan. Untuk keperluan biaya fisioterapi sudah ditanggung oleh BPJS namun hanya dicover untuk satu kali pengobatan dalam seminggu. Tentu hal ini menjadi hal yang berat untuk orang tuanya.

Muhammad Sinaga, ayahnya adalah seorang penggerus karet berpenghasilan Rp 85.000 per minggu dengan kondisi fisik terbatas sebagai penyandang disabilitas di tangan dan memiiliki kondisi ketidaksempurnaan berbicara. Dalam kondisi tersebut Pak Sinaga harus menghidupi 8 orang anggota keluarganya dengan kondisi 2 dari anaknya yaitu Arifin dan Arman lumpuh yang dulu tidak ia ketahui penyakitnya.

Alhamdulillah ada kepedulian untuk membantu meringankan biaya pengobatan Arifin dan Arman dari para donatur RZ melalui web sharinghappiness.org. Bantuan tahap pertama disalurkan pada hari Jum’at (26/11) di Desa Tanjung Tiram Kec. Padang Bolak Kab. Padang Lawas Utara. Bantuan yang dberikan selain untuk biaya fisioterapi yang belum dicover BPJS juga digunakan untuk biaya transportasi dan pemberian makanan tambahan untuk perbaikan gizinya karena dinilai masih sangat kurang. Pemberian makanan tambahan yang diberikan berupa susu, biskuit, vitamin, buah-buahan dan makanan bergizi lainnya. Untuk selanjutnya bantuan akan diberikan untuk pembuatan sumur dan jamban karena hingga saat ini mereka belum memiliki sanitasi air yang layak.

Fisioterapi yang dijalani Arifin dan Arman mulai menampakkan hasil, yakni yang awalnya ketika disentuh sedikit saja sudah merasakan sakit yang luar biasa kini sudah tidak merasa sakit lagi walaupun mereka belum bisa bergerak. Berat badan Arifin dan Arman juga sudah mengalami kenaikan sebanyak 2 kg. Namun setelah beberapa kali menjalani fisioterapi baru diketahui bahwa ada pembengkakan di selangkangan Arman sebesar bola kasti. Setelah dilakukan biopsy aspirasy di Rumah Sakit Padang Sidempuan pada (03/11) dengan kesimpulan : C2, Proses radang kronik spesifik TB dan dokter menganjurkan untuk melakukan biopsy ulang setelah 6 bulan diberikan terapi obat. Oleh karena itu, terapi fisioterapi untuk Arman dihentikan sementara waktu.

“Alhamdulillah, Syukur tak terhingga. Terima kasih saya ucapkan kepada RZ dan Donatur yang telah bersedia membantu meringankan biaya pengobatan anak-anak saya. Saya benar-benar sangat terbantu sekali semoga Allah membalaskan dengan kebaikan yang berlipat. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih.“, ucap M Sinaga (43) selaku ayah Arifin dan Arman.

Newsroom/Nur Shyfa
Medan[:]