[:ID]
BANDUNG. (16/08) Masjid Al Hanifa berdiri hampir 25 tahun. Sebuah bangunan masjid yang lebih cocok disebut surau karena keadaannya yang kurang layak dikatakan sebuah masjid, bermodal pengeras suara dan karpet hijau yang seadanya tak menutupi semua lantai bangunan itu.
Bermula dari inisiatif seorang bapak bernama Tatang Rohendi. Beliau mencetuskan kegiatan mengaji bagi anak-anak dan mengajak warga sekitar untuk sholat berjamaah di Masjid tepat waktu. Berbekal dana seadanya dari kotak amal masjid dan bantuan swadaya warga sekitar, Masjid Al Hanifa sudah diperbaiki menjadi lebih nyaman.
Semakin hari minat orang tua menitipkan anak-anaknya untuk mengaji di Masjid Al Hanifa semakin banyak, sehingga menyebabkan Masjid sudah tak lagi memungkinkan untuk menampung kegiatan belajar santri. Hingga akhirnya diputuskan untuk membangun Madrasah Al Hanifa.
Bangunan Madrasah yang lebih tepat disebut sebagai kontrakan ini terletak di seberang Masjid Al Hanifa dekat dengan bantaran sungai. Madrasah itu dibuat seperti TK/TPA. Dengan kondisi yang serba terbatas seperti kondisi ruangan yang kurang layak, tenaga pengajar yang dibayar secara sukarela, hadirnya TK/TPA Al Hanifa ini turut membantu anak yatim, dhuafa dan keluarga dengan kategori miskin bisa menikmati kegiatan mengaji sekaligus pelajaran formal sekolah umum.
Hingga tahun 2016 sekitar bulan Februari. Pengurus Al Hanifa mendapatkan himbauan dari pemerintah kota Bandung bahwa tanah yang berada di bantaran sungai harus dibersihkan dari berbagai macam bangunan-bangunan karena daerah tersebut merupakan daerah resapan air agar tidak banjir, yang akan dijadikan lokasi penghujauan oleh Pemerintah Kota Bandung.
Karena hal tersebut otomatis bangunan yang selama ini digunakan dari pagi hingga malam oleh hampir 300 orang untuk kegiatan belajar, mengaji dan menghafal Al-Qur’an terancam digusur. Sebagai solusi dari masalah tersebut, pengurus Al Hanifa berinisiatif untuk membebaskan sebuah bangunan rumah kontrakan yang cukup luas yang terletak tepat disamping Masjid Al Hanifa (Persis satu tembok dengan Masjid).
Rumah tersebut akan sangat membantu untuk perluasan Masjid yang akan dijadikan sebagai sarana Ibadah yang lebih nyaman sekaligus tempat kegiatan mengaji serta menghafal Al- Qur’an. Namun perlu dana cukup besar untuk membebaskan lahan tersebut.
RZ dalam program Sharing Happiness mengajak donatur untuk ikut berperan dalam membantu terwujudnya Madrasah Al-Hanifa, Selasa kemarin 16 Agustus 2016, RZ menyalurkan donasi dari para donatur, bantuan diterima bapak Bapak Ajang Sutisna selaku ketua madrasah Al-Hanifa.
“Alhamdulillah, ini menjadi awal semangat kami, terus berusaha agar madrasah Al Hanifa bisa segera berpindah ke lahan baru. Terima kasih donatur RZ, sangat membantu sekali, kami doakan selalu sehat.” Ucap Ajang Sutisna, Ketua Madrasah Al Hanifa.
Newsroom/Abdurrohim
Bandung[:]
