Rasulullah SAW pernah bersabda, ”Akan datang pada manusia (umat Muhammad) suatu zaman, banyak orang yang merasakan dirinya shalat, padahal mereka sebenarnya tidak shalat.” (HR Ahmad). Perintah shalat adalah untuk mengingat Allah SWT (Thaaha: 14). Dikatakan dalam surah an-Nisa’ 43: ”Sehingga kamu mengetahui akan apa yang kamu ucapkan.”
Karena itu, dalam mengerjakan shalat, tidak boleh lalai. Yang dimaksud lalai adalah tidak mengetahui maksud apa yang dibaca dan apa yang dikerjakan, apalagi jika kurang memperhatikan syarat rukun dan ketentuan-ketentuan shalat lainnya. Maka, yang diperoleh hanyalah payah dan letih. Rasulullah menyatakan, ”Berapa banyak orang yang shalat (malam), keuntungan yang diperoleh hanyalah payah dan letih.” (HR Ibnu Majah).
Jadi, meskipun merasa dirinya shalat, hakikatnya tidak shalat. Dan, ia tidak akan mendapatkan hikmah shalat. Shalatnya pun tidak menambah dekat kepada Allah, tapi justru sebaliknya. Rasulullah menegaskan, ”Barang siapa yang shalatnya tidak dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar, maka tiada bertambah baginya kecuali semakin jauh dari Allah.” (HR Ali Ibnu Ma’bad).
Nah, zaman yang diprediksikan Rasulullah tadi tampaknya sudah terjadi kini. Isyaratnya, meskipun bangsa Indonesia mayoritas Muslim dan tentu saja banyak yang shalat, tak sedikit pula di antara mereka yang masih tetap melakukan perbuatan keji dan mungkar.
Ironisnya, dari hari ke hari, frekuensinya tidak semakin menurun, bahkan dari segi kuantitas ataupun kualitasnya semakin meningkat, seperti tindak KKN, perzinaan, dan kejahatan lainnya. Padahal, jika shalat bisa dikerjakan dengan baik dan benar, dengan memperhatikan syarat rukunnya, sah batalnya, dan kesunahannya, hikmahnya sangat besar, baik dalam kehidupan individu maupun masyarakat.
Sumber: republika.co.id
Prophet once said, ” It will come to man (of Muhammad) a day, a lot of people who feel that they pray, but actually do not” (Ahmad). Pray is a command to remember Allah (Thaaha: 14). It says in Surah an-Nisa ‘: 43:’ ‘So you know what you say.’ ‘
Therefore, in performing prayer, should not be careless. The definition of careless is do not know the meaning of what is read and what they do, especially when put less attention to the terms of the pillars and other prayer rules. So, what they got is only tired. The Prophet said, ” How many people pray (at night), and they only get tired.” (Reported by Ibn Majah).
So, though they pray, but actually they not really pray and they will not get the wisdom of prayer. Their prayer did not make them closer to Allah, but just the opposite. The Prophet said, ” Whoever prayers cannot prevent indecency and evil then there is no gain for him except getting away from God” (Reported by Ibn Ali Ma’bad).
Well, the time predicted by the Prophet had apparently already happening now. Although the majority of Indonesian is Muslim and of course there are a lot of people who pray, but not a few of them who are still committing shameful and unjust act.
Ironically, the day, the frequency is not declining, even in terms of quantity is increasing, such as corruption, adultery, and other crimes. In fact, if prayer can be done properly, regard to the principles and conditions, valid or invalid, salah has very big lesson, both in the lives of individuals and communities.
Source: republika.co.id