DEPOK. Kain sepanjang 15 meter dibentangkan di sepanjang halaman Kantor Walikota Depok, Rabu (22/12). Kain putih itu berisi coretan anak-anak Taman Kanak Kanak (TK) dan Sekolah Dasar yang merupakan anak yatim piatu dan kurang mampu untuk mendoakan ibunya. Macam-macam doa yang dituliskan anak-anak, yang menggambarkan kepolosan mereka.
Beberapa diantaranya adalah ‘Ya Allah, sembuhkanlah penyakit ibu saya,’ atau ‘Semoga ibu saya tetap menemani saya setelah ayah meninggal dunia,’ dan bahkan ada seorang anak yang menuliskan mengenai harapan kepada ibunya agar dapat membiayai pendidikannya. “Saya berdoa agar ibu saya mendapat uang yang banyak buat saya jajan dan sekolah,” tulis salah seorang anak di selembar kain putih sepanjang 15 meter dengan tulisan layaknya anak-anak.
Branch Manager Rumah Zakat Kota Depok, Mahfudz, acara tersebut memang secara khusus memperingati Hari Ibu yang jatuh setiap tanggal 22 Desember sekaligus juga memperingati Tahun Baru Islam 1432 Hijriyah. Maka itu, tema acaranya yaitu ‘Santunan Beasiswa Ceria dan 1.000 Doa Untuk Ibu.’
Ia mengatakan, acara itu memang ditujukan khusus kepada anak-anak yatim piatu dan kurang mampu agar dapat mencintai dan menghormati ibunya. Ia sangat memprihatinkan berbagai kasus yang terjadi di tanah air seperti kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dimana sang ibu yang menjadi korban.
“1.000 doa untuk ibu juga dapat menanamkan kepada anak-anak sejak dini agar dapat mencintai dan menghormati ibunya. Juga untuk menumbuhkan kecintaan mereka terhadap Islam,” imbuh Mahfudz yang ditemui Republika di halaman Kantor Walikota Depok.
Dalam aksinya, sekitar 300 anak-anak yatim piatu dan kurang mampu se-Kota Depok menuliskan 1.000 doa untuk ibu di depan kantor Rumah Zakat Kota Depok yang berada di Jalan Tole Iskandar, Sukmajaya, Depok. Kemudian dengan diiringi marching band, mereka melakukan long march melewati
Jalan Siliwangi dan Jalan Margonda Raya menuju Kantor Walikota Depok dengan kawalan beberapa polisi. Kain sepanjang 15 meter yang berisi doa untuk ibu pun dibentangkan agar para pengendara dan pejalan kaki membacanya. Dalam aksi long march itu, ratusan anak-anak tersebut juga membagikan bunga kepada para pengendara dan pejalan kaki yang melintas. “Namun bunga pertama mereka berikan khusus kepada ibunya yang juga ikut dalam pawai,” tuturnya.
Selain melakukan pawai, juga akan diberikan beasiswa ‘Ceria’ kepada ratusan anak yatim piatu dan kurang mampu. Beasiswa itu dalam bentuk santunan antara Rp 25.000 hingga Rp 100.000 setiap bulannya. Beasiswa tersebut, tambahnya, merupakan kerjasama antara Rumah Zakat Kota Depok dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
“Masyarakat juga diimbau untuk lebih peduli kepada kesejahteraan dan pelayanan pendidikan terhadap anak-anak yatim piatu dan kurang mampu,” tegasnya.
Adi, 10 tahun, salah satu anak yang mengikuti pawai, menyatakan kegembiraannya mendapat kegembiraannya. Tidak muluk-muluk, ia hanya meminta agar ia tetap dapat bersekolah. “Kasihan ibu sering bekerja untuk saya sekolah. Saya sayang sama ibu saya,” katanya sambil memeluk ibunya yang berada di samping Adi dengan mata berkaca-kaca.***
Newsroom/Media online
Depok