Dalam Islam terdapat sepuluh wasiat atau perintah Allah SWT yang termaktub dalam Al Qur’an. Salah satu yang menarik dari wasiat-wasiat Allah SWT itu adalah tidak adanya wasiat yang menyangkut masalah makanan dan minuman.
Hal itu menunjukkan bahwa menghindari dari kebejatan moral terhadap Allah dan terhadap manusia jauh lebih penting daripada hanya sibuk berdiskusi berkepanjangan menyangkut masalah hukum halal dan haram. Selain itu, mengamalkan halal atau mengindari yang haram harus juga dilandasi oleh kepercayaan kepada Allah dan membuahkan penghormatan kepada hak-hak asasi manusia.
Seperti yang dikutip dari “Kumpulan 101 Kultum tentang Islam” karya salah satu Ahli Tafsir Indonesia, M Quraish Shihab, berikut kesepuluh wasiat Allah yang ditemukan dalam QS Al-An’am: 151-154.
Pertama, janganlah mempersekutukan dengan Allah.
Kedua, berbaktilah kepada ibu-bapak
Ketiga, janganlah membunuh anak-anak kamu karena kemiskinan.
Keempat, jangan mendekati perbuatan-perbuatan keji yang tampak dan tersembunyi.
Kelima, jangan membunuh, kecuali dengan dasar yang dibenarkan Allah.
Keenam, jangan dekati anak yatim, kecuali dengan cara yang terbaik.
Ketujuh, sempurnakan takaran dan timbangan dengan adil
Kedelapan, berlaku adillah bila berucap kendati merugikan kerabat.
Kesembilan, penuhilah janji-janji.
Kesepuluh, Ikuti jalan Allah yang lebar dan lurus, bukan jalan-jalan lain, karena itu mencerai-beraikan.
Sungguh menakjubkan wasiat-wasiat Allah yang termaktub dalam Alquran tersebut. Namun, sungguh mengherankan kesepuluh wasiat ini ternyata belum populer di kalangan Umat Islam. Kemudian, yang lebih mengherankan lagi adalah sedikitnya Umat Islam saat ini yang memberikan perhatiannya terhadap wasiat terakhir dalam kesepuluh wasiat itu, yaitu menghindari dari aneka perpecahan.
Sumber: republika.co.id
In Islam there are ten wills or commands of Allah as contained in the Qur’an. One of the highlights of the wills is the absence of a will which comes to food and drink.
It shows that avoidance of moral depravity toward God and toward people is more important than just busy prolonged discussions regarding the legal issues of halal and haram. In addition, the practice of halal or avoid haram also based on the belief in God and led a tribute to human rights.
As quoted from the “set of 101 Kultum about Islam” by one expert commentary Indonesia, M Quraish Shihab, here are the following will of God found in Surat al-An’am: 151-154.
First, do not ascribe to Allah.
Second, do good to parents
Third, do not kill your children because of poverty.
Fourth, do not approach the abominations that seen and unseen.
Fifth, do not kill, except on the basis that justified by Allah.
Sixth, do not approach the orphan, except in the best way.
Seventh, enhance measures and weights with justice
Eighth, applies fair to say despite a relative disadvantage.
Ninth, fulfill promises.
Tenth, follow the path of Allah which is wide and straight and do not follow other paths, because it will lead you away from Allah.
It is amazing testaments of God contained in the Qur’an. However, it is surprising that these will apparently not popular among Muslims. Then, the more remarkable is that very few Muslims today who give attention to the last will which is to avoid various disunites.
Sumber: republika.co.id