[:ID]GONOTIMUR. Relawan Inspirasi Rumah Zakat mengunjungi 3 rumah pengrajin gula aren, kolang-kaling dan atap rumbia pada Senin (15/08). Ketiga produk tersebut dihasilkan dari pohon Aren. Kolang-kaling adalah buah dari pohon aren dan rumbia berasal dari daunnya. Selama ini ketiga pengrajin mengerjakan produksi secara tradisional. Meski tidak cepat basi, namun pengemasan yang tidak tepat juga berpengaruh pada umur kualitas produk. Kendalanya lagi adalah pemasaran didominasi oleh tengkulak.
Istikomah, Yumri dan Sirriyah sudah puluhan tahun menjadi pengrajin. “Harga jual kolang-kaling turun dari 10.000 menjadi 8000 per kilo. Untuk 1 pikul kolang-kaling mentah bisa diproduksi hingga 30 kg.” tutur Yumri.
Sekali panen membutuhkan waktu kurang lebih 1 tahun. Istikomah menambahkan, “Gula aren khas Gonoharjo sudah sejak lama di cetak menggunakan bathok kelapa”.
Sirriyah yang juga ibu dari Yumri membuat anyaman rumbia. Dia mengerjakan milik tetangga yang memiliki stok daun rumbia lebih banyak. 100 anyaman rumbia yang sudah jadi dihargai senilai Rp35.000. Dalam sehari Sirriyah hanya dapat mengerjakan 15 anyaman rumbia.
Program Senyum Mandiri ini diharapkan menjadi inisiatif untuk mengembangkan usaha produk lokal Gonoharjo menjadi lebih maju.
Newsroom/Dani S
Gonotimur
[:en]GONOTIMUR. Facilitator of Rumah Zakat visited 3 palm sugar craftsmen houses, palm-fringing and roofs of rumbia on Monday (15/08). All three products are produced from sugar palm trees. Kolang-kaling is the fruit of palm trees and rumbia derived from the leaves. During this time the three craftsmen work on traditional production. Although not quickly stale, but improper packaging also affects the age of product quality. Another obstacle is the market was dominated by middlemen.
Istikomah, Yumri and Sirriyah have ten years become craftsmen. “The selling price of kolang-kaling drops from 10,000 to 8000 per kilo. For one kilogram of raw crude can be produced up to 30 kg.” said Yumri.
“A harvest took approximately 1 year”. Istikomah added, “Gonoharjo sugar has been made using coconut shell”.
Sirriyah who is also the mother of Yumri makes plait of rumbia. She is working on a neighbor’s rumbia that has more stock of leaves of grass. 100 woven rumbia cost Rp35.000. In one day Sirriyah can only do 15 plait of rumbia.
Senum Mandiri Program is expected develop the local product business of Gonoharjo become more advanced.
Newsroom / Dani S
Gonotimur
[:]