[:ID]YORDANIA. Husen namanya seorang anak Suriah yang berasal dari Kota Hama, ia kini tinggal di Kamp Pengungsian Kumaroh Provinsi Mafraq Yordania yang berbatasan langsung dengan negara kelahirannya Suriah.
“6 tahun lalu Husen berserta kedua orangtua dan 2 saudaranya harus meninggalkan Suriah karena konflik kemanusiaan yang tak berkesudahan di Suriah” ujar Tim Kemanusiaan Rumah Zakat, Andri Murdianto.
Husen bersama ribuan anak – anak Suriah lainnya harus rela tinggal di kamp – kamp pengusian yang tidak layak, dan tidak mendapatkan pendidikan formal yang baik. Husen pun mengalami gangguan penglihatan di bagian cornea matanya sehingga Ia tidak bisa menatap matahari secara langsung.
Pada saat Tim Kemanusiaan menghampirinya untuk memberikan Superqurban ia tampak antusias dan senang, senyumnya menggembang lebar.
Newsroom
Lailatul Istikhomah[:en]JORDAN. Husen, a Syrian child from Hama City, now lives in the Kumaroh Refugee Camp in Mafraq, Jordan, which is directly adjacent to his birth country in Syria.
“Husen 6 years ago with his two parents and two siblings had to leave Syria because of the endless humanitarian conflict in Syria,” said the Humanitarian Team of Rumah Zakat, Andri Murdianto.
Husen along with thousands of other Syrian children must be willing to live in improper camps, and not get good formal education. Husen also experienced vision problems in the cornea of his eyes so he could not stare directly at the sun.
When the Humanitarian Team approached him to give Superqurban he seemed enthusiastic and happy, his smile widened.
Newsroom
Lailatul Istikhomah[:]