SURABAYA. Banyak cara menuju Mekah. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk memperingati hari ini. “Mau jadi apa hari ini?”, sapa sang welcomer di depan gerbang sekolah. Imajinasi saling beradu tanda penasaran dengan apa yang akan ditampilkan di kelas. Berbagai kostum bertema profesi tersaji di kelas IV. Pembelajaran dengan teknik sosiodrama menjadi pilihan sang wali kelas kali ini. Ada dokter, marketing showroom mobil, guru, penyanyi, arsitek, tentara, koki, dan pelukis. Semua kostum dan penampilan telah serupa dengan aslinya.
Pemandangan berbeda tampak di kelas lain. Kelas II misalnya. Di kelas II, para siswa tampak serius di depan komputer membuat kartu ucapan selamat Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Jumat (2/5). Selain kartu ucapan mereka juga membuat karangan yang diketik di komputer yang akan ditujukan kepada para guru. Para siswa di kelas lain asyik menuangkan buah pikir melalui syair. Para penyair sedang menyebar di seluruh penjuru kelas. Tema yang diangkat adalah “Aku dan Cita-citaku”. Selain menuangkan buah pikir, mereka juga diharuskan mendeklamasikan di depan teman-teman di kelas.
“Acara semakin semarak ketika beberapa kakak dari O-Mayo cabang Surabaya membagikan saus mayonaise kepada para siswa. Pembagian saus sehat diawali dengan pemberian informasi tentang saus berbahaya yang saat ini sedang merebak di sekitar kita,” tutur tim SD Juara Surabaya Furri Kurnia Aditama.***
Newsroom/Furri Kurnia Aditama
SurabayaSURABAYA, “There are a lot of ways to go to Mecca. There are a lot of ways too to celebrate this day. So what do wanna be right now?” A host of the event said in the school gate. Various costumes which represent professions such as doctor, teacher, architect, soldier, and chef were presented by 4th grade students of SD Juara Surabaya. They were invited by their teacher to practice socio-drama subject as the celebration of National Education Day.
On the other hand, the 2nd grade students were invited to create a National Education Day celebration card using computer program. In addition, they also created a text in computer to express their feeling and dream. The theme of the event was “Aku dan Cita-citaku”.
“The event became more magnificent by the distribution of O-mayo ketchup which is distributed by the Surabaya O-mayo’s delegation. Before distributing the products the students were informed of some of danger ketchup which is sold.” Aditama, A teacher, said.
Newsroom/Furri Kurnia Aditama
Surabaya