BANDUNG. (11/11). RZ sebagai lembaga yang fokus kepada pemberdayaan masyarakat, hingga kini telah berhasil membina lebih dari 540 titik wilayah binaan atau biasa disebut dengan ICD (Integrated Community Development) diseluruh Indonesia. Dalam usahanya untuk mewujudkan masyarakat mandiri dan terberdaya secara efektif sesuai potensi lokal yang ada di sebuah wilayah, RZ senantiasa melakukan proses pemetaan sosial sebelum menyalurkan bantuan atau menetapkan suatu wilayah menjadi satu Integrated Community Development.
“Hal itu dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui keadaan masyarakat sekitar daerah operasional, dan kemudian koordinator atau personil melakukan need assessment, atau mencari tahu kebutuhan masyarakat untuk kemudian merealisasikan apa yang menjadi kebutuhan tersebut,” ujar Joko pamungkas, Community Development Department Head RZ.
Dia menerangkan bahwa dalam masyarakat ada yang dinamakan sebagai energi sosial budaya, atau lazim disebut sebagai energi sosial, merupakan suatu daya internal yang menunjukan pada mekanisme dalam mengatasi permasalahannya sendiri, dengan demikian, pemberdayaan masyarakat sebenarnya adalah sebuah konsep pembangunan ekonomi dan politik yang merangkum berbagai nilai sosial. Konsep ini mencerminkan paradigma baru pembangunan,
Target dari konsep pemberdayaan ini adalah mengubah kondisi yang serba sentralistik menjadi situasi yang lebih otonom dengan cara memberikan kesempatan kepada kelompok masyarakat miskin untuk merencanakan dan melaksanakan program pembangunan yang telah mereka pilih sendiri. Masyarakat miskin juga diberi kesempatan untuk mengelola dana pembangunan, baik yang berasal dari pemerintah maupun dari pihak luar.
Dalam hal ini, RZ sebagai pihak yang peduli akan pentingnya dukungan terhadap pemberdayaan masyarakat, menggulirkan program pemberdayaan masyarakat yang berpijak pada potensi lokal masyarakat Potensi itu sendiri digali melalui pemetaan sosial.
“Kegiatan ini merupakan bagian dari proses sosialisasi awal yang dilakukan setelah dan atau bersamaan dengan kegiatan kunjungan informal ke kelompok–kelompok strategis di tingkat desa atau kelurahan serta sebelum dilaksanakannya koordinasi persiapan sosialisasi program pemberdayaan di tingkat desa atau kelurahan,” tandasnya.
Seperti yang dilakukan oleh Agi Nurbaut, Relawan Inspirasi, dia melakukan pemetaan sosial di desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Sukabumi.
Salah satu hasil analisanya menunjukan bahwa desa Cireunghas mempunyai potensi alam yang sangat banyak untuk dijadikan perkebunan dan pesawahan, dikarenakan masih luasnya wilayah dan minimnya lapangan pekerjaan dalam bidang perindustrian. Hasil alam yang dihasilkan berupa padi, bambu, jagung, singkong, sayur-sayuran, buah-buahan dan lainnya.
“Potensi seperti ini yang semestinya diberdayakan untuk membantu meningkatkan kemakmuran masyarakat sekitar serta mewujudkan masyarakat yang mandiri,” pungkas Relawan Insprasi RZ, Agi.***