SEMANGAT GIYOTO GELUTI USAHA RUJAK ES KRIM GOYANG LIDAHTHE SPIRIT OF ICE CREAM MERCHANT IN PURSUING HAPPINESS

oleh | Apr 8, 2015 | News

RZ LDKO CilegonSOLO. Giyoto (33 th) merupakan member ekonomi binaan baru di ICD Mojosongo. Usaha yang dijalaninya sejak tahun 2013 lalu ini adalah rujak es krim Goyang Lidah. Sebelumnya, Giyoto pernah merantau ke Bekasi dan pernah juga berjualan es puter di Solo. Ia bersama istri yang biasa berjualan jamu keliling dan 2 anaknya yang masih sekolah tinggal di rumah sederhana dengan luas 30 m2.

Ia bergabung menjadi member binaan kewirausahaan RZ sejak bulan Maret 2015. Sejak itulah, dirinya mulai berjualan di depan Griya Kreatif di jalan Letjen Sutoyo No. 91 setelah sebelumnya berpindah-pindah tempat.

Giyoto biasa berjualan dengan menggunakan grobak sepeda mulai pukul 11 siang sampai 4 sore dengan menu andalan rujak es krim dan ada menu lain yaitu lotis. Dalam sehari bisa menjual 50 cup rujak es krim (Rp 6.000/cup) dengan kisaran omset harian Rp 300.000 dan keuntungan Rp 40.000.

“Alhamdulillah setelah bergabung dengan RZ saya tambah semangat usaha dan juga tambah ilmu. Saat ini masih membuat es krim secara manual, semoga bisa berkembang sehingga bisa menggunakan alat yang lebih praktis,” ungkap Giyoto.***

Newsroom/Yosefh Firmansyah
Solo

RZ LDKO CilegonSOLO. Giyoto (33) is a member of RZ micro entrepreneur community in Mojosongo ICD. He sells salad and ice cream around his village since 2013. Before working as an ice cream merchant, he used to work as traditional herbalist in Bekasi. However, working as herbalist in Bekasi did not make his life better so he decided to back home and run his current business.

His business is getting better when he was invited to join in RZ micro entrepreneur community by an ICD facilitator in Solo on 2015. By participating in this community, he received business capital assistance, business facility assistance, and regular business training and counseling from RZ.

Now, he could sell his product more than 50 cup in a day. “Lately, I’m trying to advertise and market my product through various social media such as Facebook, Twitter, and Blackberry Messenger,” he said.

After several months, Giyoto could earn up to 700.000 rupiah per month as net profit of his business. ***

Newsroom/Yosefh Firmansyah

Solo
SEMANGAT GIYOTO GELUTI USAHA RUJAK ES KRIM GOYANG LIDAH