SEMANGAT BERINFAK SISWA SABS

oleh | Sep 23, 2013 | News

RZ_superinfaksbssoloSOLO. Sekolah Alam Bengawan Solo (SABS) yang berada diĀ  Delta Bengawan Solo, Kali Dengkeng, Pajangan RT 1/RW 1, Gondang, Juwiring, Klaten, Jawa Tengah, merupakan sekolah alam yang didirikan oleh Suyudi, dibantu sembilan guru yang mengajar di PAUD dan tujuh orang yang mengajar di SABS.

Dia mengolaborasikan idealismenya dan kurikulum pemerintah menjadi kurikulum akhlak, ilmu pengetahuan, kepemimpinan, dan kewirausahaan. Ia juga menonjolkan muatan lokal, seperti pertanian dalam arti luas dan pertukangan.

Desa Gondangsari berbatasan dengan sentra mebel Serenan, Klaten, dan Bulakan, Sukoharjo. Produksi mebel itu merambah mancanegara. Selain mebel, warga juga mengandalkan pertanian sebagai sumber penghasilan. Kepada siswa juga diajarkan mengenal dunia pertanian dengan menanam dan memelihara tanaman, menyirami, memberi pupuk yang dibuat sendiri, serta memanen dan menyantap hasil panen.

“Generasi muda kita tidak akrab dengan pertanian karena tak dikenalkan sejak kecil,” katanya. Bagi Suyudi, bercocok tanam harus dilandasi keikhlasan agar mampu mengikis mental koruptif seseorang. “Mentalitas antikorupsi itu dasarnya keikhlasan,” tegasnya.

Dalam kunjungannya RZ Solo yang diwakili Superinfak Konsultan Solo Erna Susilowati, sewaktu berkunjung ke SABS, dia disambut dengan hangat dan keceriaan oleh anak-anak SABS. Begitu bahagianya mereka menikmati masa-masa mereka belajar di SABS, yang terfikir di benak kami saat melihat mereka. Ditambah lagi mereka merasa senang sekali mendapatkan celengan berbentuk rumah.

Awalnya mereka mengira itu adalah celengan mereka semua dan nanti jika sudah terkumpul banyak bisa diambil uangnya. Alhamdulillah berkat edukasi dan cara penyampaian yang begitu mudah diterima oleh Superinfak Konsultan Solo Erna Susilowati, menjadikan Kepala Sekolah SABS, Jefri pun, akhirnya mengetahui siswa-siswinya menjadi tahu bahwa rumah orange itu adalah tabungan akhirat mereka. Ternyata rumah orange itu adalah Filantropi Centre Superinfak yang nantinya ketika di akhirat kelak akan menjadi rumah untuk mereka.

ā€œSemoga ini bisa membantu anak-anak saya untuk edukasi berinfaknya, karena mereka senang, bahkan saling berlomba untuk mendapatkan hasil infak terbanyak,ā€ ujar Jefri. Dengan adanya kotak infak ini mereka belajar menyisihkan sedikit dari uang saku yang ada, memang tidak begitu banyak tapi yang kami lihat disini adalah semangat mereka untuk berinfak, sungguh luar biasa. Setiap kali ada petugas RZ yang datang, anak-anak sudah menyiapkan kotak masing-masing, dan mereka ingin menghitung hasil infak tersebut.***

Newsroom/Erna Susilowati
Solo

Perasaan kamu tentang artikel ini ?
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0
+1
0